TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal menyelenggarakan kegiatan Rilis Data Tahap 1 Sensus Pertanian Tahun 2023, di ruang Merak Tirto Arum Baru Kendal.
Acara dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Suharjo, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Sukron Samsul Hadi, Skeretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Siti Nurhayati, dan diikuti oleh para camat di Kabupaten Kendal, dan para pihak Perusahaan BUMN dan perusahaan swasta di Kabupaten Kendal.
Dalam sambutannya, Stat Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Suharjo mengatakan, Pertanian menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Kabupaten Kendal.
Pada tahun 2022 pertanian menjadi kontributor ke dua terbesar setelah industri pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Kendal dengan kontribusi sebesar 18,56 persen.
Lebih lanjut Suharjo mengatakan, hal tersebut mengingat secara topografi wilayah Kendal mendukung untuk sektor tersebut, dimana 53,81 persen wilayah Kendal merupakan tanah sawah, tegalan dan perkebunan. Disamping itu, Kendal juga merupakan wilayah berada di pesisir pantai utara Jawa yang menunjang sub sektor perikanan dan kelautan.
la juga mengatakan, jika di lihat dari serapan tenaga kerjanya, sektor pertanian mampu menyerap 23,96 persen dari total tenaga kerja yang merupakan penduduk usia 15 tahun ke atas berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2022.
Tentunya hal tersebut menjadi suatu keunggulan yang harus senantiasa diperhatikan dan menjadi prioritas dalam program pembangunan di wilayah Kendal.
"Pada Bulan Juni dan Juli 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal melaksanakan kegiatan besar sepuluh tahunan yaitu Sensus Pertanian 2023 yang kemudian disingkat ST2023. ST2023 ini tidak hanya dilaksanakan di Kendal namun secara nasional, sehingga hasilnya nanti akan memberikan gambaran lengkap pertanian Kendal dan wilayah lain se Indonesia," tutur Suharjo.
la juga mengungkapkan rasa syukur, karena kegiatan tersebut telah berhasil dilaksanakan dengan baik, dan tentunya pemerintah Kabupaten Kendal terus memberikan support dan apresiasi, mengingat hasil pendataan ini tentunya akan sangat membantu dalam pembuatan landasan kebijakan terkait sektor pertanian di Kabupaten Kendal.
Sementara itu, Kepala BPS Kendal, Umi Hastuti dalam sambutannya menyampaikan, pada hari ini BPS melakukan rilis hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2023 dalam dua tahap. Tahap 1 dirilis pada tanggal 12 Desember 2023, dan tahap Il yang akan dirilis pada bulan April 2024.
"Data yang dihasilkan dari kegiatan ST 2023 dapat memberikan gambaran secara aktual mengenai kondisi pertanian di Indonesia yang berguna bagi perencanaan pembangunan dan stakeholder terkait," kata Umi Hastuti, Selasa (12/12/2023).
la mengungkapkan, dalam pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 melibatkan jumlah petugas yang cukup besar jika secara nasional melibatkan sebanyak 196.172 petugas lapangan, maka di Kabupaten Kendal sendiri melibatkan sebanyak 816 petugas lapangan atau sekitar 0,42?ri total petugas lapangan di seluruh Indonesia dan 2,84?ri total petugas di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Kepala BPS Kendal menyampaikan terkait perkembangan jumlah unit usaha pertanian di Kabupaten Kendal, 2013-2023. Berdasarkan hasil ST2023, jumlah unit usaha pertanian adalah sebanyak 105.699 unit mengalami penurunan sebesar 16,48 persen dibandingkan ST 2013 sebanyak 126.561 unit.
"Dari total 105.699 unit usaha pertanian tersebut didominasi oleh kelompok Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebesar 105.631 unit, sisanya merupakan Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebesar 20 unit, dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) sebanyak 48 unit. Pada Kelompok UTP dan UPB terjadi penurunan masing-masing sebesar 16,5?n 39,39 persen sementara UTL justru mengalami kenaikan sebesar 65,52 % dibandingkan dengan ST2013," terang Umi Hastuti.
la juga menerangkan, untuk jumlah Usaha Pertanian Terbanyak ada di Subsektor Tanaman Pangan, yaitu sebanyak 67.319 unit usaha, diikuti subsektor perkebunan sebanyak 43.833, hortikultura sebanyak 40.989, peternakan 35.731, kehutanan 22.386, perikanan 5.523 dan jasa pertanian 1.022 unit usaha.