TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2,Prabowo Subianto, mengaku sepakat dengan dua kandidat capres lainnya soal menuntaskan konflik di Papua.
Prabowo mulanya menyebut permasalahan di Papua adalah hal yang rumit.
Ia menuturkan, ada andil kekuatan asing yang menginginkan Indonesia terpecah belah.
Atas dasar itu, kata Prabowo, masalah Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua menjadi sesuatu yang harus mendapatkan perhatian khusus.
Semua rakyat Papua harus dilindungi dari KKB atau kelompok separatisme.
Pernyaatan Prabowo tersebut kemudian ditanggapi capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dan capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
"Kita harus lindungi seluruh rakyat Papua karena di situ kelompok-kelompok teroris sekarang itu menyerang orang-orang Papua sendiri, rakyat yang tidak berdosa, perempuan, orang tua, anak kecil yang tidak bersenjata diteror oleh kelompok teroris separatis ini," kata Prabowo dalam debat pertama Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Selasa (12/12).
Ganjar menilai, masalah di Papua dapat diatasi dengan dialog.
Sementara Anies menilai, masalah Papua akar masalahnya karena ketidakadilan.
Prabowo kemudian mengaku setuju dengan dua gagasan itu.
"Benar, saya sangat setuju kita harus ada pendekatan dialog. Dan saya juga setuju, benar sekali harus ada keadilan," ujar Prabowo
Namun, Prabowo meyakini bahwa persoalan di Papua tak semudah yang dikira Anies.
Ada berbagai faktor, seperti faktor geopolitik hingga ideologi yang rumit dan harus menjadi pertimbangan saat mencari solusi mengatasi Papua.
"Tetapi, saya mau katakan tidak sesederhana itu, Pak Anies. Ada faktor-faktor lain, Pak Anies. Ada faktor geopolitik, ada faktor ideologi. Inilah yang masalahnya tidak gampang," ujar Prabowo.