Berita Semarang

Wali Kota Semarang Tekankan Peran Sekolah dalam Pembentukan Anak Mandiri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri Pengukuhan Duta Sekolah Ramah Anak serta memberi motivasi kepada pelajar di SD Hj Isriati Baiturrahman 1, Kamis (14/12/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi pelajar sejak usia dini. Ita, sapaan akrabnya, menyampaikan hal ini saat Pengukuhan Duta Sekolah Ramah Anak dan memberikan motivasi kepada pelajar di SD Hj Isriati Baiturrahman 1, Kamis (14/12/2023).

Menurutnya, pendidikan karakter sebaiknya ditanamkan mulai dari sekolah dasar, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Ita juga mengingatkan tenaga pendidik untuk memberikan sistem pembelajaran yang tidak hanya meningkatkan kecerdasan anak, tetapi juga membimbing pembentukan karakter yang baik.

Dalam kesempatan tersebut, Ita menekankan bahwa pembentukan karakter sangat penting bagi anak atau pelajar untuk belajar mandiri. Selain itu, pendidikan karakter juga memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak, terutama dari lingkungan sosial. Ita menyoroti perlunya anak-anak dapat mandiri dan melindungi diri dari potensi perundungan dan bullying di sekolah.

Di sisi lain, Ita memberikan apresiasi terhadap program-program pembelajaran di SD Hj Isriati Baiturrahman 1 yang mendorong murid untuk berpikir inovatif. Selain menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sekolah ini juga mengajarkan keterampilan berwirausaha kepada anak-anak.

"Kami sangat bangga dengan prestasi dan kegiatan inovatif, terutama program P5. Anak-anak di sini juga diajarkan untuk berwirausaha. Hal ini patut dibanggakan karena selain meningkatkan prestasi sekolah, juga menciptakan jiwa entrepreneur pada anak-anak," ucap Ita.

Ita menegaskan dukungan penuh dari pemerintah kota untuk karya-karya pelajar agar memiliki nilai jual. Saat ini, Pemerintah Kota Semarang telah memiliki aplikasi Warung Rakyat Kota Semarang (Warak Semar) sebagai tempat jual-beli hasil produksi masyarakat, khususnya para pelajar.

"Dinas Ketahanan Pangan telah membuat aplikasi 'Warak Semar', bukan hanya untuk hasil urban farming, tapi juga dapat dikembangkan untuk hasil kegiatan anak. Beberapa sekolah sudah menerapkan program inovatif, sehingga anak-anak dapat belajar sambil mendapatkan edukasi tentang semangat intrepreneur dan jiwa inovasi," tambahnya.

Ita menekankan bahwa ini merupakan satu paket program untuk mendorong anak-anak agar dapat melindungi diri dan sekolahnya dari pengaruh negatif. (eyf)

Berita Terkini