Berita Kriminal

Inilah Komplotan Gangster Badut Kendal1 Yang Tewaskan Dino Dalam Tawuran di Semarang

Penulis: iwan Arifianto
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 17 remaja diamankan polisi selepas tawuran yang berujung korban tewas di konpres di Mapolrestabes Semarang, Jumat (15/12/2023) petang.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Satreskrim Polrestabes Semarang mengamankan 17 remaja buntut dari aksi tawuran dua kelompok yang menewaskan seorang pemuda bernama Dino (20).

Kendati meringkus  17 remaja, polisi hanya menetapkan satu tersangka bernama Aditya Eka Saputra (19).

Adit ditetapkan sebagai tersangka karena perannya  yang melakukan sabetan celurit terhadap korban.

Baca juga: 11 Pelaku Tawuran Kadipiro Dibekuk Tim Resmob Polresta Surakarta, Total Menjadi 60 Orang

"Iya hanya satu tersangka. Remaja lainnya dijerat pasal berbeda," ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat konpres di Mapolrestabes Semarang,
Jumat (15/12/2023) petang.

Tersangka lainnya dijerat UU Darurat pasal 2 ayat 1 karena membawa senjata tajam meliputi Muhammad Rifki (21), Yudha Adi Ariyanto (23), PM (14), VA (16),

Semuanya warga Boom Lama, Kelurahan Kuningan Semarang Utara.

"Tersangka lainnya masih kami periksa apakah jadi saksi atau sebatas tersangka," tutur Donny.

Komplotan remaja tersebut merupakan gangster Badut Kendal1.

Mereka sebelum kejadian nahas itu saling tantang di Live Instagram.

Kemudian terjadi perkelahian di Jalan Pasar Mas Raya, Panggung Lor, Semarang Utara, Kota Semarang.

"Kami sita pula lima senjata tajam," tuturnya.

Akibat perbuatannya, tersangka Adit dijerat pasal 338 KUHP.

"Ancaman hukuman 15 tahun penjara," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya,Satpam perumahan Panggung Lor, Teguh Wiyono (65) sempat kaget mendengar dua kelompok pemuda saling berteriak di depan pos jaga tempatnya bekerja, Jumat (15/12/2023) sekira pukul 02.30 WIB.

Ia sempat melihat lima motor dengan setiap motor ditumpangi tiga orang berhenti di depan posnya lalu mereka berlari ke arah selatan.

Mereka membawa senjata tajam berupa pedang panjang.

Di sisi selatan, ada kelompok lain yang sudah menunggu.

Dua kelompok tersebut lalu saling bertarung persisnya di depan Indomaret sebelah SMA Masehi 1 PSAK.

"Mereka saling teriak rame, ada kata goblok dan kata kasar lainnya, perkelahian tak lama sekira 10 menit," bebernya.

Selepas perkelahian itu, kelompok yang berhenti di depan posnya lantas lari ke arah timur.

Teguh akhirnya berani keluar dari pos keamanan.

Ia melihat di depan Indomaret ada pemuda terkapar di tengah jalan dengan luka di leher.

"Darahnya banyak sampai dibersihkan 5-10 tong air tidak bersih," jelasnya.

Ia menyebut, korban yang  sempat ditinggalkan kembali didatangi oleh teman-temannya.

Korban kemudian dibawa menggunakan sepeda motor ke rumah sakit.

"Mungkin mereka mengira korhan masih hidup. Padahal darahnya banyak banget. Mereka juga pada teriak bangunin korban," bebernya.

Kejadian tawuran tersebut, kata dia, bukan kejadian pertama.

Peristiwa serupa pernah terjadi di bulan September 2023 sekira pukul 02.00.

Namun, ketika itu tawuran berhasil digagalkan oleh warga.

"Dua kelompok tersebut yang bertikai dari Brotojoyo Dalam (Kelurahan Panggung Kidul) dengan kelurahan Kuningan," tuturnya.

Korban tewas dalam kejadian tersebut bernama Dino (20) alias Sobek warga Brotojoyo Dalam, Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara.

Ia tewas terkapar di tengah jalan akibat kena sabetan senjata tajam.

Korban alami luka sabetan senjata tajam di bagian leher.

Akibat luka tersebut korban tewas di tempat.

Baca juga: Dino Alias Sobek Tewas dalam Tawuran Pelajar di SMA Masehi 1 PSAK Semarang

Menurut informasi yang dihimpun Tribun, para tersangka dalam peristiwa tersebut telah tertangkap.

Namun, kepolisian masih enggan mengungkapkan identitas para tersangka.

"Nyawa korban tidak tertolong. Mayatnya tadi sempat dibawa ke RSUP Kariadi," papar Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan. (iwn)

Berita Terkini