Berita Viral

Sosok Ayah yang Tega Banting Anaknya Hingga Tewas di Penjaringan: Temperamen dan Pecandu Narkoba

Penulis: Andra Prabasari
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awan bocah yang meninggal dibanting ayah. Ciita-cita mulia mau jadi pemadam kebakaran pun kandas

Sosok Ayah yang Tega Banting Anaknya Hingga Tewas di Penjaringan: Temperamen dan Pecandu Narkoba

TRIBUNJATENG.COM- Seorang ayah tega membanting anaknya yang berusia 11 tahun hingga meninggal dunia di sebuah gang Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).

Berdasarkan rekaman CCTV pelaku Usmanto (40) menendang anaknya hingga jatuh tersungkur, kemudian mengangkat dan membanting putra kandungnya tersebut.

Setelah itu, Usmanto menggendong anaknya dan membawanya pulang, namun sesampai di rumah, K mengeluarkan darah dari hidung dan mulut, tak lama korban meninggal dunia.

Mengutup dari Kompas.com, polisi mengungkap sifat Usmanto yaitu temperamen dan pencandu narkoba.

Halimah yang merupakan istri Usmanto mengaku pernah dipukul oleh suaminya beberapa tahun silam.

Namun, dia tidak menyangka bahwa suaminya akan setega itu kepada anaknya.

"Kalau memukul, ya dia pernah pukul ini (wajah) saya, tonjok gitu, sebelum kejadian kayak gini,” ungkapnya yang dilansir Kompas.com, Jumat (15/12/23).

Sementara menurut keterangan polisi, selain Usmanto memiliki sikap tempramen, dia juga merupakan pencandu narkoba.

"Bapaknya ini memang temperamen karena pencandu narkoba," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan Komisaris M Probandono Boby Danuardi.

Sosok K

K dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan dan rajin membantu tetangganya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kehilangan nyawa tragis K telah menyisakan kesedihan di lingkungan tempat tinggalnya.

Istri Ketua RT setempat, Haria (39), memberikan gambaran positif tentang K, menggambarkannya sebagai anak yang rajin membantu warga setempat untuk berbagai keperluan.

K seringkali terlihat membantu dengan membelikan sesuatu, bahkan turut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.

"Selama ini, dia sering bantu warga sini. Misalnya, ‘tolong beliin ini’. Nanti dia berangkat, terus dikasih uang buat jajan.

Anak itu enggak pernah nakal kayak ambil duit orang lain," ungkap Haria di rumah duka, Muara Baru.

Meskipun menghadapi keterbatasan fisik, K dikenal sebagai individu yang sangat aktif dan mudah bergaul dengan warga setempat.

Bahkan, ia inisiatif mencari uang untuk membantu ibunya.

“Wah aktif banget dia. Jadi, dia ini kayak ‘tulang punggung keluarga’.

Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya,” kata Haria.

“Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan.”

Tidak hanya itu, K juga mendapatkan simpati dari tetangganya yang mencatatnya sebagai pribadi yang murah senyum dan mudah bergaul, meski memiliki keterbatasan berinteraksi secara verbal.

Kronologi

Kronologi kejadian bermula ketika korban melindas kaki anak tetangganya saat bermain sepeda.

Orangtua anak tetangga itu kemudian menghampiri Usmanto yang baru saja bangun dari tidur dan memberi tahu kejadian tersebut.

Halimah istri Usmanto mengatakan, tetangganya juga memperingatkan agar korban lebih berhati-hati saat mengendarai sepeda.

Keributan tersebut diduga membuat Usmanto kesal lalu menghampiri anaknya.

Dia kemudian menendang bokong K hingga tersungkur, mengangkatnya, lalu membanting korban. Tindakan pelaku tersebut disaksikan oleh sejumlah tetangga yang berteriak histeris.

“Dia (Usmanto sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel. Keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” ungkap Halimah.

Halimah juga mengatakan, suaminya itu membanting anak mereka sebanyak dua kali. Lalu ketika korban dibawa ke rumah, kondisinya sudah berdarah dan keluar busa dari mulutnya.

Tetangga yang menyaksikan kejadian tersebut menyarankan korban harus segera dibawa ke rumah sakit. Nahas, korban meninggal dunia saat akan dibawa ke rumah sakit terdekat.

 

Berita Terkini