Liga Champions

"Mereka Tak Bisa Menunggu" Mourinho Ungkap Alasan Tak Maksimalkan De Bruyne dan Salah di Chelsea

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih AS Roma saat ini, Jose Mourinho

TRIBUNJATENG.COM - Kevin De Bruyne dan Mohamed Salah bisa jadi akan menjadi legenda untuk Manchester City dan Liverpool.

Namun perlu digaris bawahi, dua pemain itu sebenarnya tumbuh dan berkembang di Chelsea!

Meski demikian, bakat keduanya seperti disia-siakan saat membela tim London Biru.

Kini, mereka justru bersinar di klub masing-masing.

Baca juga: Daftar Tim Lolos 16 Besar Liga Europa, Jalan AS Roma Tak Mulus, Liverpool Melangkah Pasti

Baca juga: Lukaku Kembali Tajam di AS Roma, Ada Kiprah Jose Mourinho yang Mengasahnya

Kehadiran De Bruyne bagi Manchester City begitu vital, bahkan absennya De Bruyne membuat Manchester City cukup kesulitan.

Begitu pula dengan Mohamed Salah.

Penyerang asal Mesir itu menjadi bagian penting bagi Liverpool dan penampilan konsisten tiap musimnya menjadi penting bagi Liverpool.

Kevin De Bruyne lebih dulu bergabung dengan Chelsea pada tahun 2012 dari Genk.

Sayangnya, De Bruyne hanya mencatat tiga penampilan sebelum dilepas ke Wolfsburg pada tahun 2014.

Tidak lama setelah menjual De Bruyne, Chelsea mendatangkan Mohamed Salah dari Basel.

Namun, Salah juga hanya bertahan selama dua tahun saja sebelum dilepas secara permanen ke AS Roma.

Saat itu, Chelsea memang dihuni pemain bintang.

Untuk De Bruyne sendiri, dia harus bersaing dengan Oscar dan Juan Mata yang sedang bersinar.

Adapun Salah, dia kesulitan menggeser posisi Eden Hazard kala itu.

Jose Mourinho yang menjadi pelatih keduanya saat di Chelsea kerap dituding menjadi aktor di balik kegagalan dua pemain tersebut.

Asisten Mourinho Mourinho dianggap terlalu cepat menyerah untuk mengembangkan De Bruyne dan Salah yang masih muda saat itu.

Namun, pada kesempatannya di The Obi One Podcast, Mourinho membantah segala tuduhan ini, seolah mengungkap rahasia.

"Mereka pergi karena mereka memang ingin pergi. Mereka tidak sabar dan tak ingin menunggu," ungkap Mourinho.

"Pada kasus Salah, saya adalah sosok yang memperjuangkan Salah agar bisa ke Chelsea," kata Mourinho terkait tudingan terhadapnya.

"Sebagai pemain Chelsea, mereka harus mampu memberikan performa apik atau setidaknya menunggu."

"Namun, Salah tak mau menunggu dan ingin segera dipinjamkan. Namun, ada satu titik Chelsea ingin menjualnya walau saya menyarankan agar dia tetap dipinjamkan saja," kata Mourinho.

Mourinho juga menjelaskan bahwa situasi De Bruyne tidak jauh berbeda.

"Saya saat itu tidak ingin dia dipinjamkan, saya ingin dia tetap bersama di Chelsea. Dia bahkan menjadi pilihan pertama saya pada laga pembuka," ujar Mourinho mengenai situasi De Bruyne.

"Namun, ketika De Bruyne harus duduk di bangku cadangan atau memulai pertandingan dari bangku cadangan, dia merasa tidak cukup sehingga dia meminta untuk pergi," kata mantan pelatih Real Madrid tersebut.

Mourinho menegaskan bahwa saat itu, ketika ada pemain yang ingin pergi dari Chelsea, maka akan dipersilakan, akan ada pemain lain yang menggantikan.

"Mereka masih muda saat itu dan tidak bisa menunggu. Namun, nyatanya, pilihan mereka cukup tepat."

"Lihat karier mereka sekarang, mereka bahkan memiliki standar yang tinggi," kata Mourinho jika kita melihat karier mantan dua pemainnya itu.

Namun, Mourinho mengingatkan bahwa tidak setiap saat, pilihan seperti itu akan terbayarkan.

Kadang pilihan seperti itu malah merusak karier.

"Pemain muda harus lebih banyak bersabar. Namun, itu pilihan mereka, saya tidak berhak mengambil keputusan terkait karier mereka," tutur Mourinho.  (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "De Bruyne dan Salah di Chelsea Sia-sia, Mourinho Ungkap Rahasia"

Berita Terkini