TRIBUNJATENG.COM - Kronologi ledakan yang terjadi di pabrik pengolahan nikel di Sulawesi Tengah mulai terungkap.
Ledakan di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Minggu (24/12/2024) itu menewaskan 12 orang.
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menyebutkan kecelakaan kerja itu terjadi sekira pukul 05.30 Wita.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Pabrik Kayu di Mranggen Demak Berawal dari Ledakan Area Mesin
Baca juga: Laboratorium Ilmu Politik Unsoed Gelar Diskusi dan Bedah Buku Nikel Indonesia
Baca juga: Apesnya Pemadam Kebakaran, OTW Hampir Kecelakaan, Padamkan Api Bertaruh Nyawa, Malah Dimarahi Warga
Musibah bermula dari kecelakaan yang dialami pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan pelat pada bagian tungku.
"Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan."
"Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan," kata Dedy melalui rilis tertulisnya, seperti ditulis Tribun Palu.
"Adapun di lokasi juga terdapat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku."
"Akibatnya, ledakan petama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak,"ujarnya.
Dia menjelaskan, kebakaran tungku berhasil dipadamkan pukul 09.10 Wita.
Adapun pekerja yang menjadi korban kecelakaan telah dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP.
Informasi awal yang dihimpun dari Klinik IMIP hingga pukul 10.00 Wita, jumlah korban saat ini sebanyak 51 orang.
Sebanyak 12 orang di antaranya meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan.
Korban meninggal dunia terdiri atas 7 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing.
Sementara itu, korban luka-luka sedang mendapatkan penanganan medis.
Saat ini PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi hingga penanganan korban.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, seluruh biaya perawatan bagi korban akan ditanggung oleh manajemen PT IMIP, termasuk berupa uang santunan duka kepada keluarga korban.
Pihak manajemen PT IMIP masih berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik.
Saat ini, beberapa korban yang berhasil diidentifikasi dan atas permintaan pihak keluarga korban, jenazah mereka hari ini telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
"PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali turut berduka sedalam-dalamnya atas musibah ini, terutama keluarga para korban yang terdampak dari tragedi ini," ujar Dedy. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Investigas Sementara Ledakan Tungku Smelter di Morowali yang Sebabkan 12 Orang Tewas"