"Empat disetubuhi dan 11 dicabuli. Namun, kami masih mendalami karena khawatir ada alumni dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor," ujarnya.
Saat melancarkan aksinya, Opan menjanjikan korban mendapat ilmu spiritual, diwartakan TribunJabar.id.
Selain itu, pelaku juga mengancam ilmu itu akan hilang apabila korban melaporkan perbuatan pelaku kepada orang lain.
"Para korban ini dijanjikan bisa mendapatkan ilmu. Lalu mereka diancam, bila melaporkan kepada orang lain, maka ilmu spiritual tersebut bisa hilang," jelasnya.
Selama dua minggu bersembunyi di kebun, Opan mengonsumsi umbi-umbian dan daun-daunan untuk bertahan hidup.
"Makan singkong, ubi, sama daun-daun di kebun," kata Opan, Senin, dilansir TribunJabar.id.
Ia mengaku melihat polisi yang selama dua minggu mencari keberadaannya.
Untuk itu, Opan memilih bertahan di kebun dan makan seadanya agar keberadannya tak terendus polisi.
Namun, persembunyiannya itu akhirnya diketahui oleh warga yang kemudian melapor ke polisi.
Opan akhirnya diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan.
Awal Kasus Terungkap
Dikutip dari TribunJabar.id, kasus pencabulan ini dilaporkan pada Sabtu (9/12/2023) lalu, setelah seorang korban bercerita kepada orang tuanya.
Dari keterangan korban, pelaku telah melakukan perbuatan bejatnya itu selama empat tahun.
"Berdasarkan keterangan korban, pelaku yang merupakan guru ngaji di wilayah tersebut melakukan perbuatan itu dari tahun 2019 sampai Maret 2023," ujar Edwar saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu.
Edwar menuturkan, aksi bejat pelaku itu dilakukan di rumahnya yang dijadikan tempat belajar mengaji.