TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA -- Sebagian dari massa yang tergabung dalam rombongan pengarak jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe, membuat kericuhan di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis (28/12) petang.
Sekelompok massa yang menunggu kedatangan iringan mobil jenazah Lukas Enembe dari Sentani, membakar belasan rumah pertokoan (ruko) di persimpangan Jalan Perumnas Waena, Distrik Heram.
Mereka beringas, lalu menyulut api ke ruko hingga menjalar ke deretan pertokoan di kawasan itu. Pantauan Tribun di lapangan, massa yang membakar ruko tersebut sempat diadang oleh aparat keamanan.
Awalnya, massa melempari deretan pertokoan hingga dipukul mundur aparat TNI yang berada di lokasi. Sekira pukul 18.10 WIT, aparat keamanan berhasil mengamankan lokasi dan berupaya untuk memadamkan api.
Sebelumnya, rombongan pertama yaitu mobil ambulance dan pengendara motor yang melalui jalan Wamena berjalan dengan aman dan lancar. Namun, insiden pembakaran belasan ruko dilakukan oleh rombongan massa pejalan kaki.
Peristiwa ini pun membuat trauma warga Kota Jayapura. Sebab, kericuhan akibat kasus rasisme pada tahun 2019 belum hilang dari memori. Kala itu, Kota Jayapura terbakar amarah massa hingga melakukan pembakaran rumah dan kios.
Fasilitas publik juga dirusak dan dibakar massa. Akibatnya, aktivitas perekonomian lumpuh total. Belum lagi kericuhan berujung jatuhnya korban jiwa.
Ricuh serupa juga sempat terjadi pada siang hari. Massa pengarak jenazah Lukas Enembe bertindak anarkis dengan melakukan pelemparan batu dan perusakan bangunan serta kendaraan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Bukan hanya bangunan dan kendaraan yang dirusaki massa, Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun pun terkena lemparan batu. "Diantara beberapa korban ada dari pemerintah daerah yaitu bapak PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun yang terluka akibat lemparan batu," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Benny juga menyebut ada aparat keamanan yang menjadi korban tetapi jumlahnya belum dapat dipastikan. "Ada juga korban dari beberapa aparat keamanan, baik itu Brimob, TNI dan mobil polisi yang juga jadi sasaran pembakaran," kata dia.
Tidak hanya Pj Gubernur Papua, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri juga ikut menjadi sasaran penyerangan massa dalam kericuhan arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut saat itu Kapolda berada di lokasi untuk memantau pengamanan.
"Iya, kebetulan posisi beliaunya di dekat situ, gitu," kata Benny. Benny memastikan Kapolda Papua dalam kondisi baik-baik saja. Karena langsung diamankan ke pos polisi Sentani, Papua.
Perintah Kapolri
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk bersiaga usai adanya kericuhan saat Iring-iringan pengantar jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe di Papua. Hal itu diminta Sigit agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) bisa kembali kondusif.
"Kita sudah sampaikan kepada seluruh aparat disana untuk betul-betul persiapkan diri hadapi dan jaga agar situasi betul-betul bisa terkendali," kata Sigit di Polda Jawa Timur.
Sigit mengatakan pihaknya bersama aparat TNI dan Pemerintah Daerah setempat langsung melakukan langkah antisipatif terkait kericuhan tersebut. "Harapan kita mudah-mudahan sampai dengan seluruh rangkaian pemakamanan dari almarhum Lukas Enembe ini semua bisa berjalan," tuturnya.
Jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dimakamkan di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Jenazah Lukas Enembe sebelumnya disemayamkan lebih dulu di kompleks STAKIN Sentani.
Polisi dan TNI juga disiagakan di kediaman mantan gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Kota Jayapura. "Polisi dan TNI, pemprov maupun pemda membantu mengamankan kegiatan supaya tidak terjadi gangguan agar prosesi tidak terhambat," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Prabowo. Ia membeberkan, proses pemakaman Lukas Enembe telah disiapkan oleh Gereja Injili di Indonesia (GIDI).(Tribun Network/roy/put/wly)
Baca juga: Agus Santoso Mantan Lurah Caturtunggal Divonis 8 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Pilih Pikir-pikir Dahulu
Baca juga: Survei Elektabilitas Terkini Polling Institute: Prabowo-Gibran Unggul, Ganjar-Mahfud Turun
Baca juga: Kalender Jawa Besok 29 Desember 2023, Tanggalan Jawa Jumat Wage
Baca juga: Wendy Sebut Rahasia Kekayaan Ivan Gunawan adalah Pelit