TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang dan BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan Program Jaminan Kecelakaan Kerja kepada keluarga pegawai non-ASN yang berpulang saat bertugas.
Adalah Nindia Saksitha Dewi, seorang pegawai non-ASN Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang yang telah berpulang pada 21 November 2023.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Semarang, Multanti menyerahkan santunan secara langsung kepada Aditya Irawan suami almarhum Nindia Saksitha Dewi.
Santunan Program Jaminan Kecelakaan Kerja sebesar Rp Rp 168.896.752 diserahkan di Halaman Kantor Wali Kota, Balai Kota Semarang, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Dewi Sartika Juara Umum Porseni 2023 Yayasan Generasi Sukses Mandiri, Dibuka Kemenag Kota Semarang
Baca juga: Senyum Semringah Iqbal di Awal Tahun 2024, Belanja Sepatu Dapat Hadiah Mobil di Semarang
Tak hanya itu, Pemkot Semarang juga menyerahkan bantuan beasiswa pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi bagi putri Nindia Saksitha Dewi yang baru berusia 6 bulan.
Total manfaat maksimal beasiswa pendidikan tersebut mencapai Rp 86.000.000.
"Saya berterima kasih atas support dari Pemkot Semarang dan dari BPJS Ketenagakerjaan, karena sudah memberikan yang terbaik bagi saya dan keluarga," ujar Aditya Irawan, suami almarhumah itu melalui Tribunjateng.com, Kamis (4/1/2024).
"Alhamdulillah, santunan sudah saya terima dan akan saya manfaatkan untuk keberlangsungan hidup keluarga terutama putri saya yang ditinggalkan oleh istri," lanjutnya.
Aditya terharu dan sangat terbantu dengan adanya bantuan program BPJS Ketenagakerjaan yang diberikan Pemkot Semarang.
"Selain kebutuhan merawat anak, juga nantinya untuk menggelar pengajian 40 hari, 100 hari sampai 'mendak' kedua atau dua tahun kematian."
"Sisanya akan saya gunakan untuk tabungan pendidikan dan biaya anak," jelasnya.
Dirinya menyebut, santunan dan bantuan ini akan ia pergunakan untuk merawat anak semata wayang yang kini menjadi piatu.
"Saya sangat terharu dan sangat terbantu."
"Tidak menyangka ternyata santunan cukup besar."
"Sekali lagi saya sangat berterima kasih kepada Pemkot Semarang yang sudah mensupport dan memberikan bantuan meskipun tidak bisa menggantikan istri saya yang sudah tiada," imbuhnya.
Baca juga: Yosepha Juwitaretno Kembali Disidangkan di PN Semarang, Kasus Investasi Bodong Pangkalan Gas
Baca juga: Banyak Pembelian Barang Lewat E-Commerce Lepas dari Pajak, Bapenda Semarang Siapkan Strategi
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan duka mendalam untuk almarhumah Nindia Saksitha Dewi, pegawai non-ASN Dinsos yang telah berpulang saat tengah bekerja.
Menurut Ita, sapaan akrabnya, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan nyata dari Pemkot Semarang untuk keluarga yang tengah berduka.
"Alhamdullilah klaim santunan kematian staff non-ASN Dinsos yang meninggal di tempat kerja bisa kami serahkan."
"Totalnya ada Rp 225.896.752, yang merupakan santunan kematian dan beasiswa bagi putrinya," kata Mbak Ita kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/1/2024).
Pada kesempatan ini, lanjut Mbak Ita, pihaknya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena berkomitmen dalam perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di lingkungan Pemkot Semarang.
"Kerja sama Pemkot Semarang dan BPJS Ketenagakerjaan dalam mendukung Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah langkah positif untuk melindungi para pekerja non-ASN di Kota Semarang," sebutnya.
Sebagai wujud nyata, kata Mbak Ita, Pemkot Semarang telah menganggarkan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja non-ASN sebanyak 8.361 pegawai serta 24.059 perangkat RT/RW dan LPMK.
"Disampaikan bahwa BPJS selama kurun waktu 2023 sudah mencairkan klaim untuk tenaga non-ASN dan ASN serta RT, RW, LPMK sekira Rp 4,4 miliar," jelasnya.
Mbak Ita menyebut, hal ini sebagai bentuk kepatuhan Pemkot Semarang untuk mensupport dan membantu pembayaran BPJS yang sudah menjadi hak para pekerja.
"Setidaknya, dengan adanya santunan ini bisa meringankan beban bagi keluarga yang ditinggalkan," lanjutnya. (*)
Baca juga: Misteri Temuan Mayat Membusuk di Blitar, Ragil Dibunuh Karyawannya Sendiri, Motif Sakit Hati
Baca juga: 11 Petugas Kebersihan Peras Warga Karet Tengsin, Sampah Dibuang di Teras Rumah Jika Tak Beri Uang
Baca juga: Tak Terima Ditegur Berpenampilan Wanita, Ivan Gunawan Rujak Balik KPI
Baca juga: Warga Protes Listrik di Gunungkidul Padam Hingga 27 Jam: Tidak Bisa Kerja, Air Juga Tak Ada