Kecelakaan Kereta

Cerita Korban Selamat Tabrakan Kereta di Cicalengka, Dibangunkan Pramugara yang Jadi Korban Tewas

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Seni sempat dibangunkan pramugara yang tewas dalam tabrakan kereta Cicalengka 

TRIBUNJATENG.COM - Peristiwa tabrakan kereta di Cicalengka antara KA Turangga dengan KA Bandung Raya menyisakan banyak cerita.

Seperti yang diungkapkan seorang penumpang, Seni Nuryani.

Ia merupakan korban selamat dalam peristiwa yang menyebabkan meninggalnya empat orang dimana seluruhnya merupakan kru KA.

Seni bahkan punya kenangan dengan salah seorang yang meninggal yakni pramugara.

Tim pencarian dan penyelamatan bekerja di lokasi kecelakaan kereta di Cicalengka, provinsi Jawa Barat pada tanggal 5 Januari 2024. Empat orang tewas dan setidaknya 28 orang terluka ketika dua kereta bertabrakan di pulau utama Indonesia, Jawa, pada tanggal 5 Januari, demikian diumumkan oleh pejabat. ADI MARSIELA / AFP (AFP)

Baca juga: Viral Sebulan Mahasiswi Ini Habiskan Rp 99 Juta untuk Sewa Apartemen, Cerita Fasilitas yang Didapat

Baca juga: Sosok Siswi SMP yang Lahiran di Kamar Mandi Dibantu Teman, Beri Nama Dulu Sebelum Buang Bayinya

Seni merupakan wanita asal Tasikmalaya yang ketika kejadian sedang perjalanan menuju Bandung untuk menghadiri kegiatan kantor.

Malang niat Seni menuju Bandung itu justru membuatnya berada dalam situasi hidup dan mati ketika tabrakan kereta KA Turangga VS KA Bandng Raya terjadi.

Peristiwa mencekam itu masih membekas di benaknya hingga menimbulkan trauma.

Bahkan kini ketika mendengar suara klakson kereta, Seni masih merasa ketakutan.

“Setelah kejadian kemarin, saya tidak mau naik kereta api lagi, masih trauma," kata Seni Nuryani.

"Apalagi dengar klakson kereta api. Sekarang masih terngiang-ngiang,” katanya dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.

Seni tak menyangka jika salah satu korban tewas merupakan orang yang sempat membangunkannya beberapa menit sebelum terjadi kecelakaan.

Seni bercerita, pada Jumat (5/1/2024) pagi tersebut, ia dan sejumlah penumpang sempat tertidur di dalam gerbong kereta sebelum tabrakan kereta terjadi.

Kemudian, ia pun terbangun lantaran ada pramugara yang hendak mengumpulkan selimut dari penumpang.

“Waktu itu saya sempat tidur. Nah, pas saya kebangun, ada pramugara yang ngambilin selimut-selimut yang disewa penumpang. Saya lihat jam tangan, paling 15 menit lagi sampe Stasiun Bandung,” tutu Seni dilansir dari TribunPriangan.com pada Minggu (7/1/2024).

Namun, Seni merasa ada yang janggal saat kereta api yang ditumpanginya berada di wilayah Cicalengka.

Saat itu, kereta tersebut tiba-tiba menurunkan kecepatannya.

“Tiba-tiba jadi pelan, terus klaksonnya bunyi panjang banget, enggak berhenti gitu. Saya curiga, ada apa ini?,” tuturnya.

Tak lama kemudian, seluruh isi gerbong berguncang hebat usai terjadi benturan keras.

“Penumpang pada terlempar di dalam gerbong. Terus, yang duduk paling depan hidungnya sampe berdarah karena terbentur keras,” ungkap Seni.

Saat itu, ia dan ratusan penumpang lainnya berusaha menyelamatkan diri untuk segera melompat keluar dari gerbong kereta usai terjadi kecelakaan.

“Dari gerbong ke tanah itu kan cukup tinggi ya. Jadi, para penumpang saling bantu buat melompat turun,” katanya.

Kecelakaan Kereta Api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, menyebakan empat orang meninggal dunia, pada Jumat (5/1/2024) Salah satu korban tewas bernama Ardiansyah (30) yang berposisi sebagai train attendant atau biasa disebut prama/pramugara. (TRIBUNNEWS)

Daftar Korban Tewas

  • Masinis kereta Bandung Raya, Julian Dwi Setiono warga Ngamprak, Kabupaten Bandung.
  • Asisten masinis kereta Bandung Raya, Ponisman, warga Rancaekek.
  • Petugas keamanan kereta Bandung Raya, Enjang.
  • Pramugara KA Turangga Ardiansyah, warga Majalaya, Kabupaten Bandung.

Keempatnya adalah pegawai PT KAI yang gugur saat bertugas akibat tabrakan kereta api di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi.

Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Lokal Bandung Raya sebanyak 191 penumpang.

Ada sekitar 37 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke empat rumah sakit terdekat, yakni di RSUD Cicalengka 32 orang, RS Edelweis 2 orang, RS AMC 2 orang, dan RS Santosa 1 orang.

Bey memastikan para korban luka ditangani dengan baik. Seluruh biaya perawatannya ditanggung oleh pemerintah.

"Kami pastikan para korban luka tertangani dengan baik. Kemarin sore korban luka juga sudah banyak yang pulang. Semua ditanggung biaya perawatannya," kata Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Kesaksian Warga saat Kecelakaan Kereta di Cicalengka

Warga di sekitar lokasi kejadian membeberkan kesaksiannya, ia mendengar dentuman keras saat peristiwa itu terjadi.

Roma Sukmana (45) warga Kampung Babakan DKA, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung mengatakan dia mendengar dentuman sangat keras.

"Sangat keras, bisa dibilang seperti suara bom," katanya, di sekitar lokasi kejadian.

Dia mengatakan bahwa ketika tabrakan terjadi, suara dentuman itu sampai ke dalam rumahnya.

Dia masih di dalam rumah.

"Saya langsung ke luar, dipikir hanya anjlok biasa, saya cek sampai ke ujung sana, ternyata anjlok karena tabrakan," katanya.

Roma memang tinggal di sekitar rek kereta api Cicalengka-Haurpugur.

Karenanya, ketika peristiwa tabrakan terjadi, Roma terbilang yang pertama sampai ke titik kereta bertabrakan.

Dia mengatakan, belum pernah terjadi sebelumnya tabrakan kereta api di Cicalengka.

Di lokasi kejadian, warga masih berkumpul untuk menonton. Sementara, ambulans hilir mudik dan melaju dengan cara mundur agar pintu ambulans bisa mudah diraih tim evakuasi.

Ambulans mengevakuasi korban yang berhasil dibawa dari bangkai kereta api ke RSUD Cicalengka.

Sebelumnya diberitakan, telah terjadi tabrakan antara KA Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03.

Tabrakan itu tepatnya di Kilometer 181+5/4.

KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung.

Sebaliknya, Kereta Api Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.

Disebutkan, total gerbong KA Commuter Line yang anjlok sebanyak tiga gerbong dan total gerbong Kereta Api Turangga yang anjlok delapan gerbong.

Dalam kecelakaan ini, dua orang masinis meninggal dunia dan satu jenazahnya masih terjepit di kereta.

Selain itu, satu penumpang dikabarkan juga masih di dalam gerbong. (Tribuntrends.com )

Berita Terkini