TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Umum Simpang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman.
Mobil Avanza Veloz bernomor polisi BH 1003 LE rusak parah dan pengemudianya tewas.
Veloz itu yang tidak bisa dikendalikan ketika melaju di kecepatan penuh saat kondisi jalan basah, hinga menabrak tiang dan terbelah dua.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pikap Pengangkut Elpiji Tertabrak Kereta Api, 1 Tewas dan 1 Luka Berat
Membuatnya menjadi viral di media sosial seperti diunggah Instagram @dashcamindonesia.
"Avanza Veloz mengalami aquaplaning dan menabrak tiang baliho sampai mobil terbelah dua bagian," tulis unggahannya disitat pada Rabu (10/1/2024).
Kanit Laka Lantas Polres Padang Pariaman, Ipda Novrialdi, menjelaskan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh kehilangan kendali mobil akibat jalan licin dan hujan lebat.
Tidak hanya kendaraan yang mengalami rusak parah.
Pengemudi dikatakan meninggal dunia di tempat kejadian sementara seorang perempuan mengalami luka-luka.
Belajar dari pristiwa ini, pihak kepolisian mengimbau agar pengemudi tetap berkendara sesuai aturan termasuk batas kecepatannya.
Terkhusus ketika cuaca yang kurang mendukung.
Sebab, ancaman aquaplaning memang sangat menyeramkan karena ban jadi tidak bisa menapak sempurna.
Dampaknya, pengendalian menjadi sulit serta pengereman yang lebih panjang dari sebelumnya.
"Aquaplaning biasanya terjadi di jalan basah sedikit tergenang, jadi pengendara masih cukup kencang dalam berkendara, itu ban bisa tidak menapak dengan sempurna, sehingga kemudi menjadi tidak terkendali,” ucap Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Hal serupa juga disampaikan oleh Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulistyo.
Dia mengatakan aquaplaning termasuk peristiwa yang sangat berbahaya bagi kendaraan.
“Sangat berbahaya, mobil bisa sampai bikin bodi rolling, atau tergelincir hingga berputar arah, terlebih lagi bagi pengguna sepeda motor, bisa saja langsung jatuh terguling ketika terjadi aquaplaning,” ucap Eko kepada Kompas.com.
Dia mengatakan ketika terjadi aquaplaning laju kendaraan biasanya dalam kondisi cepat.
"Laju kendaraan cepat, terus roda menapak tidak sempurna sehingga menyebabkan laju kendaraan tidak seimbang, maka itu sangat berbahaya,” ucap Eko. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Kecelakaan Veloz Sampai Terbelah Dua, Ingat Bahaya Aquaplaning"
Baca juga: Minibus dan Truk Ringsek di TKP Kecelakaan, 2 Orang Tewas dan 2 Luka Parah