Berita Pati

Sering Jebol dan Akibatkan Banjir, Tanggul Sungai di Tambakromo Pati Dinilai Kurang Ideal

Penulis: Mazka Hauzan Naufal
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tanggul Sungai Godo di Desa Angkatan Kidul, Kecamatan Tambakromo, yang ditambal seadanya karena baru-baru ini jebol dan mengakibatkan banjir bandang.

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Tanggul Sungai Godo di Desa Angkatan Kidul, Kecamatan Tambakromo, kembali jebol dan mengakibatkan banjir bandang.

Selama musim penghujan ini, terhitung sejak November 2023, sudah tiga kali tanggul sungai tersebut jebol.

Terbaru, tanggul jebol memicu banjir bandang di Desa Angkatan Kidul dan Angkatan Lor, Selasa (9/1/2024) malam. 

Banjir terjadi pukul 20.30 WIB dan mulai surut tiga jam kemudian . 

Di Desa Angkatan Kidul, banjir menggenangi wilayah RT 6 RW 3 dengan ketinggian air di jalan mencapai 15 cm. 

Adapun kedalaman banjir di area permukiman sekira cm.

Adapun di Desa Angkatan Lor, wilayah yang terdampak adalah RT 1 RW 3.

Ketinggian air di jalan sekitar 15 cm dan di area permukiman cm. 

Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat mengatakan, banjir bandang dipicu tanggul jebol selebar tiga meter di wilayah Desa Angkatan Kidul.

“Banjir ini karena ada tanggul yang jebol. Memang kondisinya kritis. Untuk penanganannya, kami usulkan membangun tanggul permanen dengan bronjong,” ungkap Mirza, Kamis (11/1/2024).

Dia menambahkan, sebelum banjir bandang terjadi, wilayah atas diguyur hujan sejak sore hingga malam dan menyebabkan debit air sungai naik.

“Debit air dari atas meningkat dan arusnya juga deras. Sementara, kondisi tanggul sungai juga tidak layak. Menurut BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), idealnya ketebalan 4-5 meter. Ini tidak sampai 2 meter," kata dia.

Menurut Mirza, ketebalan tersebut tidak memadai untuk menghalau arus air sungai yang punya kedalaman tiga meter dan lebar sekitar 8–10 meter.

"Karena itulah tanggulnya jebol setelah hujan deras kemarin. Titik jebolnya tidak jauh dari titik yang jebol sebelumnya," ungkap dia.

Tanggul di sepanjang sungai, kata Mirza, memang kondisinya kritis, rawan jebol.

Halaman
12

Berita Terkini