Berita Banyumas

Diduga Ada Provokasi di Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Purwokerto, Satgas PDIP Dilarikan ke RS

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana konser pesta rakyat Ganjar-Mahfud dengan bintang tamu NDX dan Tipe X yang diselenggarakan oleh Relawan Sahabat Ganjar di Gor Satria Purwokerto, Kamis (11/1/2024) malam.

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Sempat terjadi provokasi di konser pesta rakyat Ganjar-Mahfud yang diselenggarakan oleh Relawan Sahabat Ganjar di Gor Satria Purwokerto, Kamis (11/1/2024) malam. 

Konser pesta rakyat tersebut menghadirkan bintang tamu NDX AKA dan Tipe X. 

Salah seorang Dansatgas Cakrabuana PDI-P Kabupaten Banyumas, Iwan Mujianto diduga dikeroyok oleh massa yang diduga berasal dari pendukung pasangan calon (paslon) lain. 

Awalnya konser berlangsung normal dengan tingkat keramaian yang sangat padat memenuhi Gor Satria, Purwokerto. 

Baca juga: Bocah 8 Tahun Dibunuh Ibu Kandung, Dibacok Dada dan Perut, Teriakannya Gegerkan Warga

Hingga selesai konser pada pukul 22.30 WIB, ada kelompok yang akan bergerak keluar stadion meneriakkan dukungan untuk salah satu pasangan calon presiden lain. 

Wakil Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan sangat menyayangkan kejadian ini. 

"Memang ada yang memprovokasi dari pihak luar dengan simbol kubu lain," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (12/1/2024). 

Konser NDX dan Tipe X memang berlangsung sangat ramai dan dihadiri massa hampir lebih dari 40 ribu orang. 

Sadewo mengatakan pada saat itu ada rombongan yang memprovokasi menyerukan provokasi dengan memberikan teriakan dukungan terhadap paslon lain.

Sedangkan mayoritas yang hadir adalah penggemar NDX Tipe X serta simpatisan dan relawan Ganjar-Mahfud. 

Sadewo menjelaskan mulanya provokator yang berasal dari luar itu akan dihajar massa. 

Akan tetapi dari Satgas PDIP mencoba mengamankan dan melindungi provokator tersebut yang akan dihajar massa. 

Ada 3 orang yang akan dihajar massa tersebut. 

Satu orang disuruh pulang, sementara 2 orang lainnya diamankan karena masing-masing ada yang membawa minuman keras dan kunci T. 

Karena diduga akan melakukan tindak kejahatan keduanya tidak boleh pulang. 

Tapi pada saat menghalau massa yang akan mengroyok terjadi keributan di sisi lain. 

Sehingga sebagian satgas PDIP yang lain mendatangi kerumunan tersebut. 

Di posko satgas tinggal satu orang yang berjaga yaitu si Iwan, tapi tiba-tiba datang 5 orang lain minta 2 orang rekannya dibebaskan. 

"Kita sudah perintahkan melindungi jangan sampai ada keributan termasuk provokator kita lindungi meskipun bukan dari kubu kita. 

Tapi Iwan ditemukan dalam kondisi luka dan dikeroyok 5 orang itu dan dibawa ke RS DKT dengan luka retak tulang kaki.

Provokatornya mendengungkan salah satu paslon dengan teriakan presiden, presiden, presiden," jelasnya. 

Pihaknya mengatakan belum ada upaya hukum yang diambil.

Ia mengimbau kepada para simpatisan Ganjar agar jangan terpancing provokasi karena masyarakat sudah cerdas. 

"Jaga kondusifitas di Banyumas, Mas Anies kesini damai-damai saja, terus Mas Kaesang juga saat itu baik-baik saja. 

Konser Dewa juga baik-baik saja kemarin. 

Tapi saat kita melakukan konser yang diadakan sahabat Ganjar kok seperti ini sangat menyayangkan," jelasnya. 

Pihaknya mengimbau kepada kubu 01 dan 02 agar menjaga kondusifitas di Banyumas.

Konser NDX dan Tipe X semalam memang berlangsung sangat ramai. 

Bahkan ada juga beberapa massa lain yang dibawa ke rumah sakit karena pingsan dan terkena lemparan botol. 

Sementara itu Kabag Ops Polresta Banyumas, Kompol Agus Amjat mengatakan kegiatan tadi malam adalah kampanye bentuk lain. 

Pengamanan di ring 1 hanya dari pengamanan dalam yang disewa oleh panitia. 

Sehingga yang berseragam disiagakan di belakang panggung agar tidak terlalu keliatan.

"Kami sudah tegur kepada panitia, karena petugas keamanan mereka terlalu agresif dan masyarakat kurang nyaman. 

Bukan dikeroyok, lagunya ska emang jogedan penonton seperti itu muter-muter jadi seakan tidak kondusif. Tapi secara umum aman," katanya. 

Dari pihak kepolisian tidak melakukan tindak apapun di ring 1 demi menghindari adanya keberpihakan.

"Kita hanya melaksanakan di ring 3 saja," imbuhnya. (jti) 

Berita Terkini