Berita Kriminal

Nasib Pilu Remaja Tewas Tertembak Polisi yang Bubarkan Tawuran, Baru Saja Pamit Beli Nasi

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Pelabunan Belawan AKBP Janton Silaban saat bertemu dengan keluarga korban di rumah duka Jalan Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan, (Kamis 18/1/2024)

"Pelurunya nembus, (tembakan) di kening. Sekarang kondisinya kritis nggak sadarkan diri. Kepalanya bolong, di bagian belakang kecil di bagian depan besar. Pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa itu bekas peluru," ucapnya.

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah RF rencananya akan diotopsi di RS Bhayangkara untuk mengetahui penyebab tewasnya korban.

Namun pihak keluarga menolak otopsi dan meminta agar jenazah korban dibawa pulang agar segera bisa dimakamkan, Pihak keluarga sempat bersitegang dengan pihak kepolisian.

Ibu korban pun histeris saat jasad anaknyaa tidak diperbolehkan dibawa pulang, bahkan wanita tersebut nekat membopong jasad keluar dari kamar jenazah.

"Mereka menahan, kita sudah ikutin aturan mereka kita tidak mau di visum, awalnya kita mau di visum bagian kepala saja," kata Adel kepada Tribun-medan, Kamis (18/1/2024).

"Tapi setelah sampai di sini kami tanya, semua dibedah. Kami nggak izinlah sebab tadi perjanjian di rumah Sakit Pirngadi cuma kepala saja, itu kami bersedia," lanjutnya.

"Buatlah surat pernyataan, bahwasanya kami tidak setuju untuk di autopsi. Tau-tau orang ini masih menahan, dari jam setengah lima sampai sekarang (dinihari)," sebutnya.

"Kami mau bawa mayatnya, sebab kami sudah ikuti prosedur mereka seperti bikin video, tanda tangan kami mau, cuma orang ini nggak ngasih, alasannya sabar-sabar," sambungnya.

Adel menyampaikan, setelah berunding panjang dengan pihak kepolisian akhirnya pihak keluarga mengizinkan jasad korban di autopsi.

Terkait insiden itu Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban menyampaikan permohonan maaf ke keluarga RF saat proses pemakaman di rumah duka, Jalan TM Pahlawan, Kelurahan Belawan, Kamis (18/1/2024).

"Pada kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin."

"Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi," ujar Janton dalam keterangan tertulisnya.

Janton berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.

Saat ini, dia masih menunggu hasil otopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya RF.

"Keluarga korban telah menyerahkan semua penanganannya ke Polres Pelabuhan Belawan. Penyidik akan profesional dan transparan menangani meninggalnya RF," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Remaja Tewas Tertembak Polisi yang Sedang Bubarkan Tawuran di Medan"

Berita Terkini