TRIBUNJATENG.COM, KARAWANG -- Tabiat (32), dalang pembunuhan terhadap suami, Arif Sriyono, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dibongkar mertuanya.
Ayah korban, Mulyono (55), membantah seluruh pernyataan Ossy terkait motif pembunuhan terhadap Arif.
Kepada polisi, Ossy mengaku melakukan pembunuhan itu karena mendapat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga tak dinafkahi.
Namun, menurut Mulyono, anaknya tak melakukan hal yang dituduhkan Ossy.
Di mata Mulyono, Arif merupakan sosok yang taat agama, pendiam, dan pekerja keras. Bahkan, Arif yang mengidap penyakit gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah, tetap bekerja keras. Justru, Ossy lah yang membuat kondisi ekonomi keluarga terpuruk.
Mulyono pun tak habis pikir dengan perbuatan Ossy yang tega menjadi dalang pembunuhan suaminya sendiri.
"Tapi yang sangat kebangetan adalah istrinya sendiri sebagai dalang pembunuh, dari awal saya sudah curiga sama dia.
Alasan kemarin di konferensi pers di Polres Karawang yang kemarin disampaikan salah satu faktor ekonomi, faktor perselingkuhan.
Justru faktor ekonomi dia yang ngerusak ekonomi anak saya, dia juga yang selingkuh," ucap Mulyono di Mapolres Karawang, Kamis (18/1/204).
Tepergok
Rupanya, soal perselingkuhan Ossy dengan pria lain sudah diketahui oleh keluarga Arif. Mulyono dan adik Arif bahkan mengaku memergoki sendiri perselingkuhan Ossy dengan pria lain.
Perselingkuhan itu dilakukan Ossy saat Arif sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit gagal ginjal.
"Justru yang tahu (Ossy) selingkuh saya sendiri sama adiknya almarhum. Waktu itu saya lagi nunggu (korban) drop, dia drop di rumah sakit, (Ossy) ini jalan ke rumah sakit juga sama pria lain," ungkapnya.
Sementara, adik Arif juga pernah memergoki Ossy membawa pria lain ke rumah saat sang kakak sedang bekerja.
"Beberapa bulan yang lalu, anak saya yang nomor tiga, adiknya Arif, ketika di tempatnya (rumah) Arif, dia melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ketika Arif bekerja Ossy bawa pria lain ke rumah," jelas Mulyono.
Atas pembunuhan terhadap anaknya, Mulyono meminta pelaku dihukum mati. "Lebih baik kalau saya dimintain adalah hukuman mati," pungkas Mulyono.
Tangkap Eksekutor
Sementara itu, polisi telah menangkap Rizal, eksekutor pembunuhan Arif, di tempat persembunyiannya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dengan penangkapan Rizal ini, sejumlah fakta soal pembunuhan sadis yang didalangi Ossy pun mulai terungkap.
Rizal merupakan teman dari Pandu. Keduanya bertemu dalam satu pekerjaan di sebuah bengkel motor di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan Pandu yang memiliki usaha angkringan, mengajak Rizal untuk pergi ke Karawang. Rizal berangkat ke Karawang pada 23 Desember 2024 dan tiba keesokan harinya, 24 Desember 2023. Selama di Karawang, Rizal menginap di indekos selingkuhan Ossy.
"Dijemput oleh tersangka PD (Pandu) dan diinapkan di rumah kediaman selingkuhan atau PIL tersangka OC (Ossy Claranita)," kata Wirdhanto. Kemudian, Ossy bertemu dengan Rizal. Ossy lantas menceritakan soal prahara rumah tangganya kepada Rizal.
Dalam curhatannya itu, Ossy mengaku tidak dinafkahi hingga mendapat KDRT dari suaminya, Arif. Ossy kemudian membujuk Rizal untuk menjadi eksekutor pembunuhan suaminya, bukan menawari dia pekerjaan di angkringan seperti yang dijanjikan Pandu.
"Rizal pun menolak ajakan itu," ucap Wirdhanto. Tapi, karena Rizal tak punya uang untuk kembali ke kampung halamannya, ia terpaksa tetap menginap di indekos selingkuhan Ossy. Selama di sana, Rizal mendapat perlakuan spesial dari Ossy dan Pandu.
Kakak beradik itu memenuhi segala kebutuhan Rizal, mulai dari makan, uang rokok, minuman, hingga obat keras. Hal itu dilakukan sembari Ossy terus membujuk Rizal agar mau menjadi eksekutor pembunuhan Arif.
"OC terus membujuknya untuk menjadi eksekutor hingga akhirnya RZ mau. Dia dijanjikan uang Rp 1,5 juta dan sepeda motor korban. RZ pun diberi waktu satu minggu untuk mengeksekusi (korban)," bebernya.
Fakta lain, ternyata percobaan pembunuhan terhadap Arif sudah dilakukan beberapa kali sejak 29 Desember 2023.
Kena Celurit
Pembunuhan dilakukan dengan cara dibuat seolah-olah Arif dihabisi begal. "Rencananya Arif akan dihabisi pada malam Minggu. Namun tidak jadi, mereka masih mematangkan perencanaan," ujar Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil, Rabu.
Kemudian, pada Selasa (9/1/2024), ketiga pelaku melancarkan aksinya. Siasatnya, Pandu meminta dijemput oleh Arif dengan alasan motornya mogok di pinggir irigasi di Desa Cibolangsari. Korban kemudian berangkat ke lokasi.
Pandu mengendarai kendaraannya yang mogok, sambil mendorong sepeda motornya, Arif berboncengan dengan RZ.
Setibanya di lokasi yang sepi, RZ yang duduk di belakang langsung menikam leher Arif. Arif sempat berusaha menangkis tikaman hingga terjatuh dari sepeda motor.
Serangan pun tak berhenti. Gantian Pandu menyerang kakak iparnya menggunakan celurit, tapi Arif masih berusaha menangkis.
Nahas, Arif mulai kelelahan dan celurit serangan Pandu mengenai dada dan perut.
Setelah korban tak berdaya, Pandu dan RZ meninggalkan lokasi dan membawa motor Arif.
Aksi keduanya yang membawa motor Arif ini rupanya terekam kamera CCTV. Hal ini menjadi titik terang bagi polisi dalam mengungkap kasus kematian Arif. (Tribun Jabar)
Baca juga: Video Pohon Tumbang di Kudus Timpa Gerobak dan Motor, Anak Terluka Lindungi Ibu
Baca juga: Sosialisasi Empat Pilar MPR di LDII Kabupaten Kebumen : Perbedaan Bukanlah Penghalang untuk Bersatu
Baca juga: Kalender Jawa Besok 21 Januari 2024, Tanggalan Jawa Minggu Pahing
Baca juga: 4 Shio Ingin Terlihat Mewah Demi Dapat Pujian, Flexing!