TRIBUNJATENG.COM, CIREBON - Suami di Cirebon, Jawa Barat berinisial MM (20) ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan istri.
MM ditangkap di tempat pelariannya di Bali pada Selasa (15/1/2024).
Korban yang berinisial OP (20) ditemukan tewas di Sungai Wangan Ayam, Desa Jatipura, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon pada Rabu (10/1/2024).
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menyatakan MM sempat kabur ke Rembang, Jawa Tengah kemudian berpindah ke Kuta, Bali.
Kejadian bermula pada tanggal 7 Januari 2024, sekitar pukul 00.30 WIB, di rumah korban dan pelaku di Desa Bunder.
Motif pembunuhan muncul karena suami merasa cemburu terhadap korban yang selalu menolak berhubungan intim.
Pelaku kemudian melukai korban dengan senjata tajam dan membuang mayatnya ke sungai.
"Di sana, karena suami korban merasa cemburu dengan korban yang selama ini ketika diajak berhubungan, korban selalu menolak, pelaku sakit hati dan kemudian si pelaku berniat menghabisi si korban dengan cara-cara ya melukai dengan senjata tajam dan kemudian membuang mayatnya ke sungai," ucapnya.
Dalam penggerebekan, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk empat buah sprei yang digunakan untuk membungkus korban, pakaian celana pendek, lima buah tali dari potongan kain batik, satu pisau, satu golok dan dua buku nikah.
Akibat perbuatan itu, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara seumur hidup atau 15 tahun penjara.
Serta Pasal 5 huruf a juncto Pasal 44 ayat 3 UU nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan dalam rumah tangga.
"Proses penyidikan masih berlangsung untuk memastikan apakah pelaku bertindak sendiri atau ada yang membantu," jelas Kapolresta Cirebon.
Seorang perempuan ditemukan tewas terbungkus kain dan terikat, diduga korban pembunuhan. Kejadian ini mulai terungkap ketika warga paling dekat tinggalnya dengan titik penemuan mayat diyakini Kepala Desa Bunder, Rio Budiarto bahwa mayat tersebut adalah perempuan yang beralamat di Desa Bunder, sebelah tetangga.
Dilaporkan bahwa suami korban tidak diketahui keberadaannya sejak penemuan jenazah.
Kecurigaan semakin kuat saat S, orangtua korban, mengenali ciri-ciri jasad yang sesuai dengan anaknya, OP, yang hilang bersama menantunya, MM.
Identifikasi lebih lanjut dilakukan dengan bantuan kepolisian dan keluarga, mengungkapkan bekas kecelakaan di kakinya dan tanda lahir yang memperkuat kepastian identifikasi.
"Pak S yakin bahwa korban adalah anaknya yang menjadi korban pembunuhan," ujar Rio Budiarto saat diwawancarai media di balai desa, Jumat (19/1/2024). (tribunnews)
Baca juga: Hujatan Serang Kiper Jepang, Zion Suzuki, Jelang Laga Melawan Timnas Indonesia di Piala Asia 2024
Baca juga: Polisi Temukan Narkoba di Mobil yang Alami Kecelakaan Tunggal, Pelaku Ngontrak di Barenglor Klaten
Baca juga: 3 Pebulutangkis Denmark Kerjasama dengan Flypower Indonesia, Harijanto Arbi: Kita Ingin Mendunia
Baca juga: Pasien Tak Bawa Kartu BPJS Diamuk Pegawai Puskesmas di Tebingtinggi, Sani: Mungkin Dia Sudah Gondok