TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Disdikbudpora Kabupaten Semarang mencatat masih mengalami kekurangan sekira 1.000 tenaga pengajar.
Atas dasar tersebut, pemerintah berupaya mencari tambahan tenaga untuk mengisi kekosongan di SD dan SMP yang tersebar di Kabupaten Semarang.
Kepala Disidikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo menyampaikan, pihaknya akan mencari tenaga untuk dijadikan guru tidak tetap (GTT).
Dia menyebut, para guru yang menjadi GTT akan mendapatkan insentif Rp600 ribu per bulan.
Baca juga: Warga Lereng Gunung Ungaran Antusias Ikuti Vaksin Polio Serentak
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Ungaran Via Perantunan Jadi Favorit Wisata di Akhir Pekan
“Untuk guru masih minim."
"Masih butuh sekira 1.000 tenaga,” kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/1/2024).
Sukaton menambahkan, syarat utama untuk bisa menjadi GTT yaitu pelamar dengan pendidikan minimal S-1.
Sehingga, pihaknya berharap bisa mendapatkan penambahan jumlah guru yang signifikan pada 2024 ini.
Meskipun kekurangan tenaga pengajar, Sukaton mengungkapkan hingga kini proses belajar mengajar di sekolah-sekolah masih bisa berjalan baik.
“Meski demikian tetap masih membutuhkan banyak guru lagi,” imbuh dia.
Sukaton menerangkan, penyebab kurangnya tenaga pengajar di Kabupaten Semarang yaitu guru yang pensiun tidak sebanding dengan guru baru.
Dia menyebut, rata-rata 15 guru pensiun setiap bulan.
“Setiap bulan ada (guru) yang pensiun sehingga semakin berkurang," pungkas dia. (*)
Baca juga: Beberapa Tanggul Bakal Diperkuat Tahun Ini, DPUPR Kota Pekalongan: Termasuk Peninggian Talud
Baca juga: ASN Batang Netral dan Tidak Terlibat Politik Praktis, Pemkab-Bawaslu Sepakat Kerja Sama
Baca juga: Dedy Yon Ajak Pengusaha Warteg Tingkatkan Angka Partisipasi Pemilu 2024
Baca juga: Hasil Akhir 1-3 Indonesia Vs Jepang Piala Asia 2023 Lemparan Pratama Arhan Koyak Gawang Samurai Biru