TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Seorang driver ojek online (ojol) di Karanganyar, Sukarman (56), menjadi korban dugaan pembiusan yang dilakukan oleh penumpangnya pada 22 Januari 2024. Kejadian ini berawal ketika Sukarman menawarkan jasanya di Terminal Tirtonadi Kota Solo, tempat biasa dia mangkal.
Terminal Tirtonadi, khususnya wilayah timur, sering menjadi lokasi mangkal Sukarman. Pada hari kejadian, sekitar pukul 15.30 WIB, Sukarman menawarkan jasa ojek kepada seorang penumpang pria yang baru turun dari bus.
"Saya kerja di terminal, ada orang turun dari bus terus saya tawari untuk ngojek. Setelah tawar-menawar, akhirnya saya setuju untuk mengantarnya ke Terminal Tawangmangu dengan harga Rp 120 ribu," ujar Sukarman.
Sukarman mengantar penumpangnya ke tujuan, namun di kawasan Palur, Kabupaten Karanganyar, ia merasakan kejanggalan.
"Sesampainya di Fly Over Palur, saya merasa seperti ada gigitan semut di belakang. Saya tetap melanjutkan perjalanan hingga Ahhas Jaten," tambahnya.
Di Jaten, penumpang meminta Sukarman untuk berhenti sejenak di depan ruko kosong. Penumpang tersebut menerima telepon dan meminta minuman yang dibawa Sukarman.
"Tiba-tiba bapaknya minta minuman yang saya bawa, yang masih setengah botol, lalu dihabiskan," kata Sukarman.
Selain itu, Sukarman mengungkapkan bahwa pelaku membawa sebuah benda yang dideskripsikan sebagai senjata pistol dan meminta untuk dititipkan di jok motornya.
"Bapaknya suruh buka jok, katanya titipan seperti pistol. Saya sempat menolak karena takut, tapi dia bilang 'saya itu aparat, ndak apa-apa'," ungkap Sukarman.
Perjalanan dilanjutkan hingga beberapa ratus meter, setelah itu Sukarman kehilangan kesadaran.
"Saya naik motor, berjalan sekitar 200-500 meter, tiba-tiba saya sudah hilang ingatan," pungkasnya.
Akibat kejadian tersebut, Sukarman kehilangan beberapa barang dari motor Honda Beat-nya, termasuk dompet dengan kartu-kartu pribadi dan uang sebesar Rp 70 ribu.
Sukarman melaporkan kejadian ini ke Polres Karanganyar setelah mendapatkan kesadaran kembali. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya tidak sadarkan diri selama tiga hari dan harus dirawat di rumah sakit dari Senin malam hingga Rabu.
Kejadian ini telah dilaporkan oleh rekan-rekan Sukarman yang juga tukang ojek di Terminal Tirtonadi.
Semua fakta ini diungkapkan oleh Sukarman dalam laporan yang telah diajukan ke Polres Karanganyar.