Cekcok terus berlanjut. Sang istri disebut melontarkan kata-kata kotor kepada S.
"Saya tepis (pukulannya) saya dipukul. Dia ngomel berkata kasar. Dia bilang anj*ng. Terus saya pukul sampai nyaris pingsan.
Di sana dia duduk.
Dia masih ngomel dan terus berkata kasar. Saya pukul lagi terus pingsan, dan setelah itu saya taruh di embung," kata S.
Menurut S, dia melakukan hal tersebut lantaran emosi mengetahui sang istri berkata kasar.
"Tidak saya rencanakan. Gak direncanakan. Saya emosi karena dia berkata kasar juga ke ibu bapak saya," kata S.
Skenariokan perampokan
Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Hizkia Siagian mengungkapkan, pelaku sempat memberikan keterangan palsu untuk menyembunyikan perbuatannya.
"Kan dari keterangan awal itu si suaminya, yang merupakan pelaku ini menyebutkan dugaan perampokan," kata Hizkia ditemukan di Polres Lombok Tengah, Senin (29/1/2024).
S mengaku juga sempat mencari-cari istrinya.
"Jadi keterangan yang disampaikan diawal itu soal dia beli gas, mencari istrinya, kemudian menduga istrinya ke rumah orangtuanya. Jadi semua keterangan itu palsu," lanjut Hizkia.
Setelah membunuh istrinya, pelaku membuang mayat sang istri ke sekitar embung.
S juga menghilangkan jejak pembunuhan dengan menutupi ceceran darah dari arah rumah hingga ke embung menggunakan abu kayu bakar.
"Jadi supaya ceceran darahnya tidak terlihat, pelaku ini menutupi dengan abu. Tapi setelah kita olah TKP darah itu tetap masih ada tidak bercampur dengan tanah," kata Hizkia
Adapun barang bukti yang diamankan polisi berupa pakaian korban, kayu balok yang diduga digunakan untuk memukul korban.