TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang telah melakukan pembongkaran Jembatan Nogososro, di Tlogosari, Kecamatan Pedurungan. Jembatan ini rencananya akan ditinggikan untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah Tlogosari dan Muktiharjo.
Namun, anggaran pembangunan Jembatan Nogososro tidak masuk dalam APBD 2024.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, Jembatan Nogososro tidak dianggarkan pada APBD 2024. Pembangunan Jembatan Nogososro akan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT).
"Nogososro tidak dianggarkan di 2024. Pakainya BTT," papar Warto, sapaannya, Selasa (30/1/2024).
Warto menyebut, pembangunan Jembatan Nogososro membutuhkan biaya sekitar Rp 2,8 miliar.
Detail engineering desain (DED) Jembatan Nogososro sudah dibuat. Hanya saja, pembangunan masih menunggu hasil lelang.
Sementara, sembari menunggu pembangunan jembatan, DPU akan membangun jembatan darurat untuk menunjang aksesibilitas warga.
"Kalau jembatan daruratnya pakai swakelola. Apa yang kami miliki, misal besinya, tenaganya, ada. Tinggal kami bangun jembatan darurat. Yang permanen nunggu hasil lelang tahun ini pakainya BTT," jelasnya.
Warto mengatakan, konstruksi jembatan sebelumnya terbilang rendah sehingga membuat sampah tersangkut dan menghambat laju air.
"Karena jembatan itu terlalu rendah jadinya kalau ada sampah yang terhanyut aliran sungai 'nyangkol' (tersangkut) di jembatan," katanya.
Selain konstruksi jembatan, kata dia, sebenarnya ada permasalahan lain yang penting untuk penanganan banjir, yakni pendangkalan dan penyempitan sungai di bawah Jembatan Nogososro. Sehingga, perlu segera dilakukan pembangunan. (eyf)