Berita Kota Pekalongan

Wali Kota Pekalongan Ajak Semua Entitas Berperan Jaga Kondusivitas Pemilu 2024

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid hadiri pertemuan Dialog Antar Entitas/ Kelompok Menjelang Pelaksanaan Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Pekalongan di Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Pekalongan atau Guest House Jalan Bahagia Kota Pekalongan, Kamis(1/2/2024).

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid hadiri pertemuan Dialog Antar Entitas/ Kelompok Menjelang Pelaksanaan Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Pekalongan di Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Pekalongan atau Guest House Jalan Bahagia Kota Pekalongan, Kamis(1/2/2024).

Dalam acara tersebut, turut dihadiri pula oleh Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Doni Prakoso Widamanto, S.I.K, Plt Kepala Bakesbangpol Kota Pekalongan, M Taufiqu Rochman, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan, KH Ahmad Marzuki, para tokoh lintas agama, budayawan, mahasiswa, dan para awak media.

Pemilu merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah negara demokrasi.

Sebab, dengan adanya pemilu memberikan kesempatan bagi setiap Warga Negara yang telah memenuhi syarat untuk menggunakan hak politiknya.

Suksesnya pemilu juga tidak terlepas dari pentingnya partisipasi masyarakat, termasuk seluruh entitas atau kelompok yang ada di dalamnya untuk bersama-sama menjaga kondusivitas wilayah dalam tahapan pelaksanaan pemilu 2024.

Hal ini disampaikan Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dalam pertemuan Dialog Antar Entitas/Kelompok Menjelang Pelaksanaan Pemilu 2024 tersebut.

"Intinya menjelang pelaksanaan pemilu 2024 yang tinggal menghitung beberapa hari ini, kita harus senantiasa menjaga kondusivitas wilayah. Oleh karena itu, kita mengadakan forum dialog yang melibatkan hampir semua unsur masyarakat dari FKUB, tokoh lintas agama, budayawan, mahasiswa, dan awak media,"ucap Mas Aaf, sapaan akrabnya.

Menurutnya, dengan diadakan pertemuan dialog antar entitas ini juga diharapkan akan semakin menguatkan sinergitas antar kelompok untuk senantiasa berperan mengkondusifkan wilayah Kota Pekalongan terutama menjelang pelaksanaan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Dari dialog ini, semakin ngademke Kota Pekalongan yang selama ini Alhamdulillah sudah kondusif. Semakin erat sinergitas antar kelompok di tengah masyarakat,"ungkapnya.

Dirinya juga menegaskan, walaupun berbeda pilihan yang terpenting adalah tetap menjaga kondusivitas wilayah. Disamping itu, masyarakat juga diminta untuk tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi dengan isu atau berita-berita yang belum tahu kebenarannya (HOAX) serta narasi-narasi yang berpotensi memecah belah.

"Apakah itu disampaikan di Tahun 2024 maupun di Tahun 2019 pasca pendaftaran peserta pemilu yang dimunculkan lagi dan bisa membuat keresahan di masyarakat. Kita harus bisa menyaring berita-berita itu, benar atau tidaknya. Jangan langsung disebarluaskan berita-berita yang belum benar informasinya,"tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala Bakesbangpol Kota Pekalongan, M Taufiqu Rochman menjelaskan, kurang lebih 14 hari lagi, pesta demokrasi pemilu serentak 2024 akan berlangsung di Negara Indonesia baik itu pemilihan Capres-Cawapres, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, masyarakat khususnya masyarakat Kota Pekalongan diminta tetap menjaga kondusivitas wilayah masing-masing agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan baik, luber dan jurdil.

"Dari kegiatan ini, kami mengundang perwakilan FKUB, budayawan, awak media, mahasiswa yang merupakan partner kepanjangan tangan dari Bakesbangpol agar sama-sama berperan menyukseskan pemilu 2024. Pemerintah, jajaran TNI, Polri tidak bisa bekerja sendiri, tanpa adanya dukungan dan peran dari seluruh elemen masyarakat itu sendiri,"pungkas Taufiq.

Taufiq mengakui, menjelang pelaksanaan pemilu, polarisasi dan perbedaan pilihan pasti ada. Meskipun demikian, ada 4 pilar yang harus dipegang teguh oleh masyarakat yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar 1945, dan NKRI Harga Mati.

"Walaupun perbedaan itu ada, tidak ada yang salah, benar, tidak ada yang merasa lebih dari yang lain. Perbedaan itu justru menyatukan kita. Kami juga sudah memberikan sosialisasi kepada para pemilih pemula baik kalangan pelajar dan mahasiswa/mahasiswi, kelompok Cipayung Plus untuk cooling system, terutama untuk berperan bersama menyukseskan pesta demokrasi tahun ini,"jelasnya. (Peh).

Berita Terkini