Berita Regional

Karyawan Bunuh Bos Lalu Buang Jasadnya ke Sungai, Berawal Masalah Utang Tengah Malam

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM - Rasa sakit hati membuat seorang karyawandi Medan tega membunuh bosnya sendiri yang sudah tua.

Untuk menghilangkan jejak, jasad korban kemudian dibuang ke sebuah sungai di Aceh.

Namun kejahatan si karyawan akhirnya terbongkar juga.

Diduga motif pembunuhan itu terjadi lantaran utang piutang antara pelaku dan korban.

Baca juga: Gempa Bumi 6 Kali Dalam 8,5 Jam Sabtu 3 Feruari 2024, Cek Jarak dan Lokasi, Rilis BMKG

Baca juga: Musim Hujan Ular Masuk Pemukiman, di Karanganyar Ular 3,2 M Dievakuasi dari Belakang Rumah Pak Camat

Seorang pengusaha burung di Kota Medan, bernama Baharuddin Siregar (71) tewas dibunuh karyawannya sendiri inisial EP (41) karena persoalan utang Rp 5 juta.

Jasad korban lalu dibuang ke Sungai Bayeun di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy Jhon Marbun mengatakan, pembunuhan terjadi di tempat usaha Baharuddin di Kelurahan Sei Sikambing, Kecamatan Helvetia, Kota Medan pada Minggu (14/1/2024).

Awalnya sekira pukul 23.45 WIB, EP menjumpai Baharuddin.

Kala itu, EP hendak menagih utang Baharuddin sebesar Rp 5 juta. Namun saat ditagih, Baharuddin tidak memberikannya.

EP lalu sakit hati dan memukul Baharuddin menggunakan kayu.

"Dengan sakit hati tersebut, pelaku langsung melakukan pembunuhan dengan menggunakan kayu balok, sehingga korban jatuh, berdarah dan meninggal dunia," ujar Teddy dalam keteranganya, Jumat (2/2/2024).

Jasad korban dimasukkan mobil dan dibuang di Aceh

Usai melakukan aksinya, EP lalu membungkus tubuh Baharuddin dengan sprei kasur, lalu jasadnya dimasukkan ke dalam mobil Kijang Kapsul milik korban.

Jasad korban lalu dibuang ke lokasi kejadian dan ditemukan warga pada Selasa (16/1/2024).

"Habis itu baru diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara dan ditemukan bahwa korban adalah warga Kota Medan, Baharuddin Siregar," paparnya.

Halaman
1234

Berita Terkini