Dituding Pencucian Uang, Raffi Ahmad Buka Suara RANS Akan Miliki Saham yang Bisa Dibeli Publik

TRIBUNJATENG.COM- Nama Raffi Ahmad menjadi sorotan publik pasca dirinya dituding terlibat dalam pencucian uang negara.

Artis, Presenter sekaligus pebisnis yang namanya banyak dikenal oleh publik tersebut angkat bicara atas isu yang beredar.

Dikutip dari Kompas.com Raffi Ahmad tampak mengungkapkan bahwa ia tidak terpengaruh dengan isu yang tidak benar.

Baca juga: Misteri Kematian Dante Anak Tamara Tyasmara Memasuki Babak Baru, Belum Ada Terlapor Saksi Diperiksa

Baca juga: Diminta Nafkah Rp 10 Juta Demi Pendidikan dan Kesehatan Kedua Anaknya, Ammar Zoni Ajukan Banding

"Kejadian apapun yang tidak benar adanya tidak mematahkan semangat saya," tutur Raffi Ahmad dalam konferensi pers di daerah Mampang, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024).

Raffi Ahmad tampak cukup bersemangat dengan apa yang telah ia bangun selama ini khususnya melalui Perusahaan RANS miliknya bersama sang istri Nagita Slavina.

"Saya akan maju terus membangun negeri ini dengan menjadi orang yang sukses dan punya perusahaan yang bisa memberikan sumbangsih untuk banyak orang dan negeri tercinta Indonesia di masa depan," ungkap Raffi Ahmad.

Tak hanya menyinggung isu pencucian uang yang menerpanya, Raffi Ahmad bahkan mengungkapkan kemajuan Perusahaan RANS.

Ia mengungkapkan jika Perusahaan RANS dalam tiga tahun yang akan datang akan menjadi Perusahaan IPO.

Perusahaan IPO sendiri merupakan singkatan dari Initial Public Offering dimana dilakukan perubahan struktur pendanaan yang semula dana Perusahaan menggunakan uang pribadi berubah menjadi pendanaan publik.

Sehingga dengan adanya perubahan pendanaan tersebut Raffi Ahmad akan menjual saham kepada publik.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan jika perubahan pendanaan tersebut berkaitan dengan data keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan aliran dananya.

Tak hanya memiliki data keuangan yang jelas, Raffi Ahmad juga mengungkapkan jika pihaknya selama ini taat pajak.

Diketahui jika RANS berdiri sejak 6 tahun lalu di masa pandemi dan banyaknya perubahan maupun perkembangan secara digitalisasi.

Ia juga mengungkapkan jika dua tahun lalu RANS berada di angka Rp 2,7 triliun yang membuatnya bergabung di investasi grup EMTEK.