Namun capaian Qatar di laga-laga awal cukup menjanjikan.
Di fase Grup A, Qatar menang 3-0 atas Lebanon, menang 0-1 atas Tajikistan, dan menang 1-0 atas China.
Di fase 16 besar, Qatar mengandaskan Palestina 2-1.
Adapun hasil terbaru, 1-1 kontra Uzbekistan, jadi satu-satunya kesempatan Qatar gagal menorehkan kemenangan di waktu normal.
“Tugasnya belum selesai, ada dua pertandingan tersisa di turnamen yang harus diraih kemenangan."
"Untuk memenangkan piala dan mempertahankannya untuk kedua kalinya berturut-turut,” kata pelatih Qatar, Marquez Lopez dilansir dari Al Arab.
Adapun di kubu Qatar saat ini, mereka masih menyisakan sejumlah alumni juara 2019 lalu.
Termasuk Almoez Ali hingga Akram Afif yang saat ini masih kerap diandalkan sang pelatih.
Bermodalkan hal tersebut, Qatar ingin mengulang sejarah 5 tahun lalu di rumahnya sendiri.
Rekor yang sama ditorehkan Iran di Piala Asia 2024.
Team Melli total menorehkan 4 kemenangan dan 1 hasil imbang dari 5 laga yang mereka jalani.
Di Grup C, Iran menjadi pemuncak klasemen usai menundukan Palestina 2-1, menang Hong Kong 0-1, dan menaklukan Uni Emirat Arab 2-1.
Sementara jalan terjal dilalui Iran di babak knock out.
Berjumpa Suriah di 16 besar, Iran menang lewat adu penalti (5-3) usai laga di babak normal berakhir 1-1.
Adapun tantangan sulit juga dilalui Team Melli di perempat final saat harus berhadapan dengan tim terkuat, Jepang (rank 17 FIFA).