Polda Metro Jaya kemudian langsung menarik berkas kasus kematian Dante untuk diusut oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimum) Polda Metro.
“Karena kasus ini bisa menjadi perhatian publik, karena korbannya adalah anak, akhirnya kami tarik ke Polda untuk penanganan lebih lanjut bersama Polres Metro Jakarta Timur untuk membuat kasus ini terang,” tutur dia.
Setelah berkas ditarik ke Polda, aparat kepolisian langsung melakukan penggalian ulang atau ekshumasi di makam Dante. Pembongkaran makam bertujuan supaya polisi bisa mengambil sampel untuk mengetahui penyebab kematian yang sebenar-benarnya.
“Hari ini (Selasa) kami sudah melaksanakan kegiatan dengan rangkaian mulai dari penggalian kubur hingga dilaksanakan pemeriksaan jenazah (otopsi),” tutur Wira.
Wira menyebut, otopsi dilakukan langsung oleh Tim kedokteran forensik dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Sejumlah dokter dan tim teknis diturunkan untuk mengungkap tabir penyebab kematian almarhum.
“Kami di sini bersifat mendampingi saja. Semua proses dilakukan langsung oleh tim kedokteran forensik yang dipimpin oleh dokter Farah,” tutur dia.
Wira mengatakan, sampel yang diambil dari tubuh Dante nantinya dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk diperiksa secara digital.
Dengan langkah ini, ia berharap, penyebab kematian Dante menjadi terang-benderang.
“Kami meminta keterangan dari pihak kolam renang, mulai dari penjaga kolam sampai manajemennya,” ucap Wira.
Selain pemeriksaan saksi pihak kolam renang, polisi juga tengah menganalisa rekaman CCTV yang ada di kolam renang.
Namun, Wira belum bisa menyampaikan apa saja isi dari rekaman tersebut karena dianalisa langsung oleh Puslabfor Mabes Polri.
“Untuk CCTV sementara masih kami lakukan pemeriksaan atau dianalisa. Untuk hasilnya, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut karena ini masih proses pemeriksaan secara digital oleh Puslabfor,” tutup dia.
Ada Luka Bekas Gigitan
Dalam proses ekshumasi, diketahui ada luka bekas gigitan di tubuh Dante.
Namun, bekas gigitan itu diketahui bukan sesuatu yang janggal, sebab Tamara telah mengakui bahwa hal itu dilakukan olehnya.
Sang ibu sempat menggigit tubuh Dante supaya sang anak tersadar. “Aku gigitin semuanya. Waktu Dante udah di IGD aku gigitin semuanya, sebadan aku cubit semua buat ada respons. Itu niat aku, aku pukulin semuanya pokoknya mau bangunin Dante niatnya,” ungkap dia.