TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengutarakan pentingnya toleransi antarumat beragama pada momentum Imlek 2575 Kongzili.

Apalagi di Kudus yang acap dikenal karena toleransinya yang ditanamkan oleh Sunan Kudus.

“Kudus ini kota toleransi. Ada Sunan Kudus yang ajarannya luar biasa, tenggang rasa yang kokoh. Juga, keberadaan tokoh-tokoh Kiai The Ling Sing, serta beberapa tokoh Tionghoa yang ada Kudus. Ini kota yang luar biasa, sudah seharusnya kita meneruskan ajaran baik ini,” kata Hasan.

Dalam kesempatan peringatan Imlek 2024 yang jatuhnya shio naga kayu ini Hasan menyampaikan komitmennya untuk mendukung warga Tionghoa di Kudus.

Karena baginya warga Tionghoa ini memiliki tali persaudaraan yang kuat. Selain itu jaringannya juga kuat, baik dalam keluarga maupun jaringan bisnis.

Hasan mengaku belajar toleransi dan bersahabat dengan warga Tionghoa dari tokoh bangsa Gus Dur. Selain itu banyak para kiai yang juga memperjuangkan kerukunan antarumat beragama.

Bentuk dukungan atas warga Tionghoa di Kudus diberikan oleh Hasan dengan berkunjung langsung ke Kelenteng Hok Hien Bio di Jalan Ahmad Yani Kudus pada 6 Februari 2024.

Dalam kunjungannya itu Hasan diterima oleh Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kudus Agustinus Hariyanto Santoso beserta pengurus lainnya, Ketua Yayasan Kelenteng Hok Hien Bio Lina Candra, dan Pengurus Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Kudus Goei Tjwan Gie.

Agustinus merasa senang atas kunjungan Pj Bupati Kudus di kelenteng tersebut. Apalagi secara terang Hasan menyatakan dukungan kepada warga Tionghoa di Kudus.

 “Pak Pj. Bupati ini mau datang mengunjungi kami, sambil berbincang, berdialog dengan warga, serta menikmati cemilan bersama. Kami merasa sangat diperhatikan, sangat dihargai,” kata Agustinus.

Sementara Ketua Yayasan Kelenteng Hok Hien Bio Lina Candra juga menyampaikan pihaknya merasa senang dengan kunjungan Hasan Chabibie yang datang ke kelenteng menjelang Imlek. Pihak pengurus Yayasan Klenteng Hok Hien Bio juga menganggap Hasan sangat memahami warga Tionghoa, juga mau berdialog untuk mendengarkan beberapa problem sosial yang terjadi di Kudus. (*)