Terpisah, Perempuan Pekerja Pembela HAM dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Nurul Safaatun mengatakan, para kelompok minoritas seperti transpuan, pekerja seks perempuan (PSP) dan kelompok minoritas lainnya banyak yang apatis terhadap pemilu 2024.
"Mereka ada hak pilih tapi kadangkala mereka menganggap memilih tak mengubah keadaan mereka," paparnya.
Ia menambahkan, nantinya siapapun yang terpilih bisa mengangkat hak asasi manusia sebagai isu prioritas.
"kemudian penanganan kekerasan terhadap kelompok minoritas juga harus prioritas," imbuhnya. (iwn)