Berita Nasional

Sinyal Berubah Sendiri Jadi Penyebab Kecelakaan KA Turangga Vs KA Bandung Raya

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KNKT mengungkap kronologi lengkap hasil investigasi soal tabrakan KA 350 CL Bandung Raya dan KA 65A Turangga di KM 181+700 petak jalan Stasiun Cicalengka Stasiun Haurpugur, Jawa Barat pada Jumat (5/1) lalu. 

Sementara di Stasiun Haurpugur, KA Lokal Bandung Raya telah melewati track 14BT atau tanda akhir blok arah Stasiun Cicalengka pada pukul 05.55.09. PPKA Stasiun Haurpugur pun menulis di buku warta tersebut.

Tak lama berselang, terjadi tabrakan antara KA Lokal Bandung Raya dan KA Turangga.

"PPKA Stasiun Cicalengka keluar ruangan melakukan Semboyan 1 untuk KA Turangga berjalan langsung melewati Jalur I. Kemudian PPKA Stasiun Cicalengka kembali ke ruangan untuk menyelesaikan pelayanan," ucap dia.

"Tabrakan antara KA Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga rute KA 65A," kata Gusnaedi.

Gusnaedi Rachmanas mengatakan, berdasarkan rekaman event data logger persinyalan elektrik Stasiun Haurpugur, muncul signal berupa blok aman ke arah Stasiun Cicalengka saat sedang berlangsung proses pemberian "warta masuk" KA 121 Malabar di Stasiun Haurpugur dari arah Stasiun Cicalengka.

Menurutnya, uncommanded signal tersebut terproses oleh persinyalan elektrik Stasiun Haurpugur, kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur berupa tanda panah kuning ke arah Stasiun Cicalengka.

"Mengindikasikan bahwa petak jalan ke arah Stasiun Cicalengka aman untuk dilalui KΑ," kata Gusnaedi.

Gangguan Sinyal

Setelah Stasiun Haurpugur mengirim sinyal 'warta lepas" atau info keberangkatan KA Bandung Raya ke Stasiun Cicalengka, Edi menyebut indikator blok mekanik Stasiun Cicalengka berubah warna putih yang artinya petak jalan ke arah Stasiun Haurpugur aman untuk dilalui KA.

"Hal tersebut terjadi karena peralatan blok mekanik bekerja selalu berdasarkan sequence pelayanan dan tidak dapat mengakomodir jika terjadi perbedaan sequence pelayanan info blok yang sudah terjadi sebelumnya," ucap dia.

"Indikasi aman Blok Ke HRP berwarna putih ini menjadi acuan PPKA Stasiun Cicalengka untuk melayani KA 85A Turangga berjalan langsung ke arah Stasiun Haurpugur," terangnya.

Hasilnya, KNKT menyimpulkan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik di Stasiun Cicalengka yang terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur.

Dari sinyal tersebut kemudian tergambar pada layar monitor Stasiun Haurpugur sebagai indikasi seolah-olah telah diberi "Blok Aman oleh Stasiun Cicalengka".

Edi mengatakan bahwa hal ini justru berdampak pada proses pengambilan keputusan dari pelayanan KA dari masing-masing stasiun.

"Investigasi tidak menemukan prosedur pelayanan KA yang spesifik terkait hubungan persinyalan blok elektrik mekanik.

Halaman
123

Berita Terkini