“Terus ngak tahu juga ya, saya mohon maaf sama temen-temen letting, mungkin tertular. Di situ juga kan makan bareng, minum bareng, rokok sebatang bareng. Rokok kan susah di situ nggak boleh. Kadang nemu di bawah saya ambil. Jadi mungkin itu tiga kemungkinan ketiga dok,” lanjut Hardgumay.
Ia lalu menjalani perawatan selama 3 minggu sampai dinyatakan sembuh.
Saat perawatan, berat badan Hardgumay bahkan turun sampai menjadi 30 kilogram.
Baca juga: Warga Semarang Tak Perlu Panic Buying, Mbak Ita Genjot Program Pak Rahman Suplai Beras Harga Murah
Selain itu, Hardgumay juga kesusahan jalan karena terlalu lama tidur di kasur.
“Berdiri nggak bisa, jalan nggak bisa, nangis setiap hari. Saya takut lumpuh, itu emang udah lumpuh sih,”
Hardgumay pun terus berdoa kepada Tuhan dan mencoba merangkak tiap subuh.
“Tiap hari mereka ke pasar, bapak berkebon, saya jalan sendiri, jatuh. Akhirnya sekarang bisa,” jawabnya.
Saat ditanya tentang hubungan sakit dan kemampuaanya meramal orang, Hardgumay pun menjawab jika hal itu berkaitan.
Ia mengatakan jika ia merasa capek saat melayani konsultasi sehingga energinya terkuras.
Sampai akhirnya dia jatuh sakit.