Berita Kudus

Ambisi Pemkab Kudus pada 2024, Turunkan Angka Stunting Nol Persen

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus menargetkan angka stunting pada 2024 ini nol persen. Pada 2023 berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) angka stunting di Kabupaten Kudus per tahun 2023 mencapai 3,69 persen.

Beberapa waktu lalu Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengunjungi Kudus. Menurutnya potensi kelahiran bayi di Kudus per tahun sekitar 10 ribu bayi. 50 persennya berpotensi stunting. Dari hitungan kasar tersebut jika yang benar-benar stunting 10 persen dari potensi, berarti ada 500 bayi stunting. Jika tidak dikawal serius bayi yang berpotensi lahir stunting, maka kelahiran bayi stunting per tahun 500 bisa terjadi.

Sementara ambisi untuk menurunkan sampai nol persen angka stunting di Kudus, Pemerintah Kabupaten Kudus bersama organisasi perangkat daerah (OPD) telah berupaya untuk terus menurunkan angka stunting. Mengingat berdasarkan e-PPGBM angka stunting di Kudus pada 2023 sebesar 3,69 persen, pada tahun ini optimistis angka stunting di Kudus bisa mencapai nol persen.

“Terlebih, petugas lini lapangan yakni Tim Pendamping Keluarga (TPK), bidan desa, TP PKK, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan lain-lain telah maksimal mendampingi keluarga,” ujar Pj Sekda Kudus Revlisianto Subekti.

Pemerintah Kabupaten Kudus juga menggandeng sejumlah pemangku kepentingan di Kudus misalnya pengusaha untuk bergotong-royong menurunkan angka stunting.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah kabupaten yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diharapkan mampu meningkatkan gizi pada balita. Kemudian sokongan biaya penurunan stunting, di Kabupaten Kudus pada 2024 ini telah disediakan anggaran biaya operasional keluarga berencana sekitar Rp 7 miliar. (*)
 

Berita Terkini