Jepara

12 Orang Meninggal Dunia Karena Demam Berdarah di Jepara, Ratusan Terjangkit

Penulis: Tito Isna Utama
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASIEN DBD - Satu di antara Pasien Demam Berdara Dengue yang dirawat di PKU Aisyiyah Kabupaten Jepara.

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jepara kian meningkat.

Terbaru saat ini sudah ada sekira 500 orang terjangkit, dan 12 orang meninggal dunia.


Demikian yang disampaikan, Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno kepada Tribunjateng, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Parade Impes Baratan di Desa Robayan Jepara Meriahkan Bulan Syakban, Anak-anak Antusias

Baca juga: Elpiji Melon Sulit Ditemukan di Jepara Sebulan Terakhir


Menurutnya dari banyaknya pasien tersebut didominasi yang terjangkit yaitu usia anak anak.


bahkan di antaranya pasien DBD mengalami Dengue Syock Sindrome (DSS).


Ia menyampaikan bahwa kasus DBD tahun ini di Kabupaten Jepara diprakirakan bisa meningkat kembali.


"Memang banyak didominasi oleh anak anak, selebihnya ada kasus demam tinggi, 471 orang sehingga ditotal lebih 500 orang."

"Laporan kewaspadaan dini ada 553 orang, sehingga kami masih melihat fenomenanya, atau trennya ada peningkatan, 12 orang meninggal dunia," kata Eko.


Dia meminta masyarakat Kabupaten Jepara untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk yang menjadi penyebab DBD.


"Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Jepara dalam hal ini tidak perlu resah dan gelisah atau panik tetap waspada menyikapi dengan langkah yang tepat dan strategis supaya kasus DBD tidak menambah," ujarnya.


Bagi dia, pemberantas nyamuk itu dimulai dengan membersihkan lingkungan setempat dan mengenali gejala penyakit yang dirasakan.


"Tentu masyarakat terus di edukasi tentang bagaimana tanda gejala demam berdarah terlebih tanda bahayanya. Kalau ada panas tinggi terus menerus atau naik turun selama 7 hari, disertai keringat diringin muntah," ungkapnya.


Eko pun mengajak masyarakat bisa mengencarkan 3 M plus yang meliputi Menguras, Menutup, Mendaur Ulang barang bekas,"


"Kami serentak lakukan pemberantasan sarang nyamuk  melalui 3 M plus, secara terus menerus, menguras, menutup penampungan air, mendaurulang barang bekas," tutupnya. (Ito)

Berita Terkini