TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – M Romahurmuziy atau Romy menyebut ada operasi pemenangan PSI (Partai Solidaritas Indonesia) sejak sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengatakan, kabar adanya operasi senyap yang melibatkan aparat untuk pemenangan suara PSI di tiap daerah memiliki target berbeda-beda.
“Sejak sebelum Pemilu, saya mendengar ada operasi pemenangan PSI yang dilakukan oleh aparat. Dengan menarget kepada penyelenggara pemilu daerah agar PSI memperoleh 50rb suara di tiap kab/kota di Jawa, dan 20rb suara di tiap kab/kota di luar Jawa,” kata Romy, panggilan akrab dari Romahurmuziy, melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/2/2024).
Baca juga: Kata Jokowi Soal Perolehan Suara PSI Melejit Dalam 3 Hari Terakhir
Baca juga: Bawaslu Magelang Temukan Suara PSI & PPP 12 Desa Digeser Ke Caleg DPR RI
Baca juga: Perolehan Suara PSI Melonjak di Cilegon, Bawaslu Telusuri Dugaan Penggelembungan
Baca juga: Kata Pengamat soal Suara PSI yang Naik Pesat: Tak Mungkin Simsalabim
“Ini dilakukan dengan menggunakan dan membiayai jejaring ormas kepemudaan tertentu yang pernah dipimpin salah seorang menteri, untuk mobilisasi suara PSI coblos gambar,” tambahnya.
Hal itu, lanjut Romy, didengarnya dari salah satu aktivisnya yang diberikan pembiayaan langsung oleh aparat sebelum pemilu.
Namun, rencana itu, kata Romy, sepertinya tidak berjalan mulus, sehingga perolehan berdasarkan Quick Count (QC) jauh di bawah harapan lolos PT.
“Akurasi QC menurut pimpinan lembaga-lembaga survey senior adalah plus-minus 1 persen, sehingga untuk lolos PT 4 persen dibutuhkan setidaknya angka QC > 3 persen,” tuturnya.
Artinya, kata Romy, jika sebuah partai mendapat perolehan suara QC 3 persen, dalam riil count dia dapat dibenarkan jika mendapat 4 persen, atau bisa juga sebaliknya bisa dibenarkan jika hanya mendapat 2 persen.
Sedangkan angka di seluruh lembaga survei, QC PSI tertinggi < 2>
Menurut Romy, pihaknya juga mendapatkan informasi adanya upaya meloloskan PSI dengan dua modus.
Pertama, memindahkan suara partai yang jauh lebih kecil dan yang jauh dari lolos PT kepada coblos gambar partai tersebut.
Kedua, dengan cara memindahkan suara tidak sah menjadi coblos gambar partai tersebut.
“Laporan kader PPP di Kabupaten Bandung, Kecamatan Banjaran, Desa Banjaran Wetan, TPS 024. Suara PSI digelembungkan 2.100 persen dari 1 suara menjadi 21 suara,” tambahnya.
Ia juga menyebut masih banyak laporan-laporan serupa kepada Pusat Tabulasi Nasional DPP PPP yang menurut laporan verifikasi sementara DPW-DPW PPP dikategorikan sesuai dengan data lapangan.
Romy berpendapat, dugaan penggelembungan suara PSI ini terjadi begitu terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).