Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas di Perumahan Elite Bekasi, Ada 20 Luka Tusuk

Seorang bocah laki-laki ditemukan tewas di perumahan elite Bekasi. Bocah berinisial AAMS (5) diduga menjadi korban pembunuhan.

Handout
Ilustrasi meninggal 

TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Seorang bocah laki-laki ditemukan tewas di perumahan elite Bekasi.

Bocah berinisial AAMS (5) diduga menjadi korban pembunuhan.

Disampaikan Kapolsek Bekasi Utara Kompol Yuliati, terdapat luka tusuk di tubuh mungil korban pada bagian dada.

Baca juga: KRONOLOGI Warga Korea Bunuh Petugas Imigrasi di Tangerang, Dipicu Persoalan Rokok

"(Korban ditemukan) di tempat tidur, kami sudah olah TKP, ini masih belum jelas antara 18 atau 20 tusukan," kata Yuliati kepada wartawan di lokasi, Kamis.

tewas bersimbah darah di Perumahan Burgundy
Seorang bocah laki-laki berinisial AAMS (5) ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan Burgundy Blok RAA 9, RT 1 RW 19, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024).

Yuliati menuturkan, korban sudah dalam kondisi bersimbah darah saat polisi datang ke TKP usai mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas.

"Korban ada di tempat tidurnya sendiri, bersimbah darah sampai ada bolong, luka fatal di dada," tuturnya.

Yuliati mengatakan, korban sudah dibawa ke RS Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.

Saat ini, lanjut Yuliati, pihaknya telah mengamankan tiga orang saksi yang berada di TKP beserta barang bukti pisau.

"Barang bukti hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, AAMS (5) ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan Burgundy Blok RAA 9, RT 1 RW 19, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024).

Kronologi peristiwa mengerikan itu bermula saat seorang tamu datang ke rumah korban.

Tamu yang masih kerabat ayah korban itu tidak diperbolehkan masuk.

Setelah dipaksa, dia terkejut melihat baju yang dikenakan ibunda korban sudah bersimbah darah.

"Akhirnya dia lari ke security depan, (satpam mau) cek ke sana, enggak boleh masuk ke dalam.

Akhirnya satpam itu telepon ke yang punya Summarecon," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved