TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Sudah empat hari ini atau sejak Rabu (13/3/2024), wilayah Kabupaten Grobogan direndam banjir.
Salah satu faktor penyebabnya adalah meluapnya Sungai Lusi imbas sintensitas hujan yang masih tinggi beberapa hari terakhir sehingga meluber ke permukiman penduduk dan jalanan di Grobogan.
Sesuai data BPBD Kabupaten Grobogan, total ada sekira 68 persen wilayah di Grobogan yang terendam banjir.
Tak sedikit pula aktivitas warga lumpuh, imbas banjir ini.
Baca juga: Jalan Alternatif Pati-Grobogan di Tambakromo Longsor, Pengendara Diminta Ekstra Hati-Hati
Baca juga: Kantor Bupati Grobogan Ikut Kebanjiran, Ini Data Update Wilayah Terdampak Hingga Jumat Malam
BPBD Kabupaten Grobogan mencatat, hingga Sabtu (16/3/2024) pukul 17.00, ada 13.341 rumah di Grobogan terendam banjir dan 692 jiwa mengungsi.
Adapun banjir melanda Grobogan sejak Rabu (13/3/2024).
Kalakhar BPBD Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih, mengatakan, selain mengepung permukiman, banjir juga merendam 4.352 hektare area persawahan dan 80 fasilitas pendidikan, serta mengakibatkan 7 tanggul sungai jebol.
"Delapan rumah rusak ringan dan satu rumah rusak berat," kata Endang Sulistyoningsih seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (17/3/2024).
Merujuk keterangan Pusdalops BPBD Kabupaten Grobogan, sambung Endang, banjir saat ini terpantau meluas dan menerjang 113 desa di 13 kecamatan.
Secara rinci yakni Kecamatan Grobogan, Klambu, Wirosari, Brati, Ngaringan, Tawangharjo, Gubug, Purwodadi, Karangrayung, Penawangan, Godong, Tegowanu, dan Pulokulon.
Dengan kata lain, 68 persen wilayah Kabupaten Grobogan telah terdampak banjir.
Dijelaskan Endang, bencana banjir kali ini terhitung lebih besar jika dibanding dengan kejadian serupa di awal Februari 2024.
Baca juga: 103 Desa Hingga Kawasan Perkotaan Grobogan Terendam Banjir, 600 Warga Terpaksa Mengungsi
Baca juga: BREAKING NEWS, Grobogan Dikepung Banjir, Wilayah Purwodadi Lumpuh Total, Ketinggian Capai 1 Meter
Meluasnya banjir ditengarai karena wilayah hulu Sungai Lusi terus mengirim debit air menyusul curah hujan dengan intensitas tinggi.
Untuk kebutuhan logistik dan makanan bagi warga terdampak, Pemkab Grobogan bersama seluruh unsur Forkopimda telah mendirikan dapur umum di 45 titik.
Sementara, Sekda Kabupaten Grobogan, Anang Armunanto mengatakan, secara topografi, Kabupaten Grobogan merupakan daerah dataran rendah berupa cekungan yang diapit oleh Pegunungan Kapur Utara (utara) dan Pegunungan Kendeng (selatan).
Kondisi itu juga diduga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Grobogan masih bertahan sejak dua hari sebelumnya.
"Banjir akibat kiriman air dari wilayah timur atau hulu yang diguyur hujan lebat berhari-hari."
"Akibatnya, pintu Bendungan Dumpil dibuka hingga air Sungai Lusi meluap."
"Sesuai SOP juga, Bendungan Klambu juga sudah dibuka untuk mengatasi banjir."
"Insya Allah jika cuaca baik, banjir segera surut," kata Anang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Grobogan Rendam 13.341 Rumah, 4.352 Hektar Sawah, dan 80 Fasilitas Pendidikan"
Baca juga: Honda Stylo 160: Skutik Fashionable Berkapasitas 160 cc yang Menyita Perhatian Pecinta Otomotif
Baca juga: Tips Supaya Khatam Al-Quran 30 Juz di Bulan Ramadhan
Baca juga: Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia yang Dikatakan Bocor di Media Sosial, Ini Tanggapan Netizen
Baca juga: 2 Truk Tabrakan di Jalan Minim Penerangan, Sopir Terjepit