TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto memimpin rapat koordinasi
Membahas pengamanan bidang Informasi dan Komunikasi pasca pemungutan suara Pemilu 2024 bersama dengan sejumlah instansi, pada Selasa (19/3).
Bertempat di Kantor Kemenkopolhukam, Gambir, Jakarta, rapat tersebut turut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi; Kepala Badan Siber dan Sandi Negara. Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian; Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Dr. Nugraha Gumilar dan Deputi Komunikasi dan Informasi yang juga Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Prabawa Ajie.
Berlangsung selama kurang lebih 90 menit, rapat membahas berbabagai macam hal terkait keamanan pascapencoblosan Pemilu serentak pada 14 Februari 2024, lalu.
Hadi mengatakan, bahwa dalam rapat tersebut dirinya mendapatkan laporan soal kondisi pascaPemilu yang masih kondusif dan aman hingga saat ini.
“Kita akan terus menjaga situasi ini, situasi kondusif dan aman ini sampai dengan berakhirnya tahapan pemilu 2024.
Kami tadi membahas terkait isu-isu yang mengemuka khususnya adalah perbincangan di ruang publik tentang pemilu dan pasca pemungutan suara,” kata Hadi saat konferensi pers.
Mantan Panglima TNI ini pun juga menerima laporan dari berbagai pihak dalam rapat koordinasi ini terkait langkah langkah antisipasi dan langkah-langkah yang telah diambil dan langkah-langkah itu sudah dilakukan.
“Untuk apa? Agar informasi yang beredar di media massa maupun di media sosial tidak menggangu kondisi dan kondusifitas yang ada saat ini,” terangnya.
Lebih lanjut, dia juga mengimbau kepada rekan media untuk dapat ikut menyampaikan narasi-narasi yang baik dan menyejukkan terkait Pemilu 2024.
“Di samping itu juga mengajak rekan rekan media untuk bersama sama menangkal informasi palsu atau hoax demi menjaga kondusifitas yang saat ini terus kita jaga,” jelasnya.
Respons Soal Server Sirekap
Hadi mengungkapkan rapat tersebut membahas isu-isu yang beredar di publik satu di antaranya perihal kerja sama Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dengan raksasa teknologi Tiongkok, Alibaba.
Mengingat aspek keamanan datanya menjadi perhatian publik, Hadi mengatakan pemerintah terus melakukan pengamanan dan pemantauan terhadap data Sirekap.
“Kemudian untuk pengamanan, kita masih terus lakukan pengamanan. Ada Kepala BSSN, melakukan pengamanan, pemantauan dari BIN. Semuanya sesuai rencana dan masih berjalan dengan baik,” kata Hadi.
“Iya, semuanya aman. Tadi sudah dibahas di dalam (rapat) juga masukan dari BIN, BSSN, Bareskrim, Kominfo,” sambung dia.
Menko Hadi juga menjawab pertanyaan soal upaya pemerintah dalam menjaga kondusifitas para elite politik pascaPemilu 2024 ini.
Dia memastikan bahwa para elite politik saat ini pada posisi saling berkomunikasi, sehingga relatif kondusif dan aman.
“Dan, kita melihat bahwa bangsa kita adalah bangsa yang penuh dengan keramahtamahan, penuh dengan toleransi saya yakin setelah pemilu semuanya selesai dan akan kembali lagi. Biasa pesta demokrasi hangat-hangat itu ada. Kalau tidak hangat bukan demokrasi,” kata Hadi.
Turunkan 1.917 Hoaks Pemilu
Dalam kesempatan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya telah menurunkan atau take down 1.971 berita hoaks di media sosial tentang Pemilu 2024.
Budi Arie menjelaskan, data tersebut merupakan hasil dari penyaringan yang dilakukan jajarannya sejak tanggal 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024.
“Sebaran hoaks itu mencapai jumlahnya adalah 3.235 hoaks dimana 1.971 hoaks kita take down,” kata Budi di lokasi.
Budi Arie melanjutkan, sisa berita hoaks yang lain tidak diturunkan melainkan hanya diberikan stempel hoaks, lantaran dianggap tidak memuat informasi yang terlalu berbahaya.(Tribun Network/ Yuda).
Baca juga: Anak Ungkap Detik-Detik Donny Kesuma Embuskan Napas Terakhir
Baca juga: Hasil Pemilu 2024 : Tinggal KPU Papua dan Papua Pegunungan Belum Lakukan Rekapitulasi Nasional
Baca juga: Gangster Bikin Kekacauan di Haiti, UNICEF: Kondisi Haiti Mirip Film Mad Max
Baca juga: Kisah Kosmonot Terdampar di Ruang Angkasa Selama 311 Hari