TRIBUNJATENG.COM - Meskipun telah berlangsung selama 10 hari, 18 korban tenggelam dari KMN Yuiee Jaya 02 yang terbalik di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum juga ditemukan.
Korban yang belum ditemukan meliputi Andreansyah, Mohamad Irkham, Agus Budianto, hingga Zaenal Abidin.
Tim gabungan SAR di Selayar telah melakukan pencarian dengan intensitas tinggi, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Sebanyak 12 penumpang dan nakhoda berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sementara lima orang ditemukan meninggal dunia.
Para korban yang ditemukan meninggal dunia telah dimakamkan dengan layak di Pekuburan Desa Nyiur, Takabonerate, pada Kamis (21/3/2024).
Sementara itu, 12 penumpang dan nakhoda yang selamat berhasil terdampar di beberapa pulau gugusan Selayar, termasuk Pulau Kayuadi, Jinato, Rajuni, dan Jampea.
Penghentian pencarian ini diumumkan oleh Mexianus Bekabel, kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar.
"SOP Basarnas pencarian dilakukan selama tujuh hari dengan tambahan tiga hari dan pada hari ini, pada hari ke-10, operasi SAR kami resmi dihentikan dan ditutup," kata Mexianus.
Basarnas telah menginformasikan kepada VTS Makassar, SROP Makassar, dan MATS Sultan Hasanuddin untuk menyebarkan informasi kepada kapal-kapal atau pesawat yang melintas Perairan Selayar dan sekitarnya.
Tujuannya agar dapat memberikan informasi jika mengetahui, melihat, atau menemukan korban.
Sekadar diketahui bahwa Nakhoda kapal bernama Sun Hen (57).
Kapal nelayan itu tenggelam setelah dihantam badai Sabtu (9/3/2024) pukul 03.00 Wita.
Kapal tersebut menuju Kota Bacan (Kota Labuha) di Kabupaten Halmahera Selatan Propinsi Maluku Utara berlayar dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Operasi SAR Ditutup, 18 Korban KMN Yuiee Jaya 02 Tenggelam di Selayar Dinyatakan Hilang