Puisi Sketsa Remy Sylado
TRIBUNJATENG.COM - Puisi Sketsa Remy Sylado:
Sketsa
Seruan terakhir muazin tersamar deru
puting-beliung dari barat, lantas hujan
Kapal berlayar meninggalkan duka ratap
sedu-sedan bersendok-sendok airmata
Tak ada tanda-tanda nasib tertulis
di bangku taman atau kuping kelinci
Hanya rasa percaya dibalut beban galau
mata melihat tanah tepi di seberang laut
membilang besok masih ada satu ranjang
tempat istirahat bagi segala pertikaian
waris naluri Qabil yang membunuh Habil
Walau hati berada di tepian ngarai
kita takkan tergelincir seperti tikus got
Nada-nada pengharapan dalam laras pelog
dihayati tanpa ragu menyebut juruselamat
Selamat, ya, setelah malam, fajar tiba
mengantar cenderamata cinta dari aras Bapa.
(*)