Hanya saja Basri Baco menyebut, peluang Erwin Aksa diusung Golkar sangat kecil lantaran tak punya pengalaman duduk sebagai eksekutif.
“Pak Erwin enggak pernah jadi ketua Golkar. Memang lolos di DPR RI, tapi tidak punya pengalaman di birokrasi, pemerintahan, memimpin Jakarta, ormas pun belum pernah,” tuturnya.
Atas dasar itu, DPD Golkar tetap bulat mengusung Zaki untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Hanya saja, saat ini Golkar masih melakukan pemetaan dan penjajakan dengan partai lain terkait posisi yang akan diduduki Ahmed Zaki, apakah sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur.
Sebab, Golkar tak bisa maju sendiri di Pilkada Jakarta dan harus berkoalisi dengan partai lainnya di Pilkada Jakarta 2024.
“Kami lagi coba meramu, memetakan dengan partai lain siapa calon-calonnya. Golkar adalah partai lima besar (di Pileg DPRD DKI Jakarta), tapi urutan kelima dan tidak bisa maju sendiri,” kata Basri Baco.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jawaban Basuki Hadimuljono setelah Masuk Bursa Calon Gubernur Jakarta, Bicara soal DNA