TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Puluhan calon legislatif (caleg) PDIP dari beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah (Jateng) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Jalan Veteran Nomor 1A, Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Perwakilan caleg PDI-P yang datang, Wawan Mulung mengatakan, terdapat 20 caleg PDI-P dari kabupaten/kota di Jateng yang terancam gagal dilantik karena sistem komandante.
"Protes ini dilakukan soal sistem komandante yang diberlakukan di Jateng," jelas Wawan saat ditemui di KPU Jateng, Senin (29/4/2024).
Dalam tersebut, caleg harus mengampu wilayah tempur secara maksimal.
Selain itu, meski secara perhitungan by name KPU tinggi, tapi jika di wilayah di ampuan tidak maksimal, maka wajib mengundurkan diri.
Dia menjelaskan, sistem komandante mempunyai banyak permasalahan yang dapat merugikan sejumlah caleg yang terancam gagal dilantik tersebut.
"Sudah sekitar setelah pemilu dilakukan terjadi banyak sekali protes-protes yang mana komandante ini banyak sekali permasalahannya," terangnya.
Hal itu disebabkan karena suara by name yang memang di data KPU namun digeser dengan caleg yang ada di bawahnya.
"Itulah yang menjadi polemik sampai sekarang," ungkap Wawan.
Saat ini para caleg yang terancam gagal dilantik tersebut mempunyai wadah bernama Banteng Soca Ludiro Jateng yang diketuai oleh dirinya.
"Saat ini yang tergabung dengan kami sudah ada 20 caleg di kabupaten dan kota," paparnya.
Selain di KPU, para caleg tersebut juga sudah melakukan pengaduan sengketa perselisihan tersebut ke mahkamah partai di DPP PDI-P.
Saat ini dia menunggu keputusan dari DPP.
"Semua keputusan di DPP PDI-P," ujar Wawan.
Sebelumnya, puluhan karangan bunga berlogo banteng lambang PDI-P memenuhi pagar Kantor Komisi Pemilih Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng).