Proyek ini juga tidak memerlukan banyak persiapan, dan pada dasarnya dapat dipindahkan bergantung pada kebutuhan misi.
Bahkan, di lingkungan Bulan yang sulit sekalipun, FLOAT harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangkalan.
Fleksibilitas dan otonomi ini sangat penting bagi NASA, yang semakin serius membangun pangkalannya di Bulan, terutama dengan program Artemis.
Artemis akan menandai kembalinya NASA melakukan eksplorasi bulan berawak untuk pertama kalinya sejak program Apollo yang berakhir pada tahun 1970an.
Inisiatif ambisius ini tidak hanya akan mengembalikan manusia ke bulan, tetapi juga membangun kehadiran yang berkelanjutan di Vulan.
Selain eksperimen ilmiah, pangkalan tersebut diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk misi lain di tata surya, khususnya yang ditujukan ke Mars.
Saat ini, proyek FLOAT telah melewati tahap 1 dan kini akan melanjutkan ke tahap 2. NASA akan mendanainya dengan biaya $600.000.
Pada fase ini, peneliti akan mempelajari dampak faktor lingkungan (suhu, radiasi, dan kontaminasi tanah) terhadap kinerja dan umur sistem.
Pada akhir fase ini, para peneliti ingin memiliki prototipe yang berfungsi di Bumi dalam kondisi yang mensimulasikan Bulan. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, protek ini akan berjalan dalam waktu sekitar satu dekade.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul NASA Akan Buat Rel Melayang untuk Bangun Pangkalan di Bulan