TRIBUNJATENG.COM - Kisah Suhriyeh tukang panggul naik haji. Perjalanan hidupnya bisa menjadi inspirasi.
Ia bekerja malam hari hingga dini hari. Saat itu orang lain tengah beristirahat.
Upah yang didapatkan pun kecil.
Namun ia tetap bersukur.
Bahkan hingga di usia senja, Suhriyeh masih menjadi buruh panggul.
Dan sebentar lagi, ia akan menyandang gelar bu hajah.
Baca juga: Sosok Lansia Tukang Parkir Naik Haji, Menabung Sedikit Demi Sedikit, Tetap Sisihkan untuk Sedekah
Baca juga: Kisah Kakek Tukang Ojek Naik Haji, Penghasilan Pas-pasan, Sejak 1998 Menabung Minimal Rp 5 Ribu/Hari
Suhriyeh nampak sumringah dan tak sabar untuk segera melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekkah tahun ini.
Dia berkesempatan menunaikan ibadah haji setelah bertahun-tahun mengumpulkan uang dari hasil kerja kerasnya.
Diketahui, wanita berusia 60 tahun itu bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean, Surabaya.
Warga Sampang, Madura, tersebut sudah bekerja sebagai kuli panggul sejak 40 tahun silam.
Pekerjaan itu pun masih digelutinya hingga sekarang meski dirinya sudah berusia senja.
"Kerja mulai ngangkat-ngangkat (kuli panggul) sekitar 20 tahunan.
Saya kerjanya, ya sudah lama, sekitar 40 tahun," kata Suhriyeh, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Kamis (16/5/2024).
Suhriyeh sudah bersiap di pasar tradisional tersebut sejak pukul 20.00 WIB.
Dia baru pulang ke rumah saudaranya, di Jalan Simokerto, Surabaya, saat adzan subuh berkumandang.