Berita Kota Pekalongan

Harkitnas 2024, Pemkot Pekalongan Dorong Nilai-Nilai Semangat Juang & Bangkit Menuju Indonesia Emas

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid saat mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 tahun 2024 tingkat Kota Pekalongan, di halaman Setda Kota Pekalongan, Senin (20/5/2024).

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan bersama jajaran TNI dan Polri, Forkopimda, dan pelajar mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 tahun 2024 tingkat Kota Pekalongan yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, di halaman Setda Kota Pekalongan, Senin (20/5/2024).

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf membacakan amanat Menteri Kominfo RI, Budi Arie Setiadi.

Menurut Mas Aaf, saat ini Bangsa Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, dengan melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa.

Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini masyarakat menghadapi beragam tantangan dan peluang baru.

Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru. Dimana, saat ini kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban hari ini. 

"Sebagaimana diketahui, Indonesia Emas ini sudah dicanangkan dan direncanakan, tetapi dengan adanya berbagai kejadian luar biasa seperti pandemi Covid-19 dan tahun politik."

"Walaupun sempat tertunda, mudah-mudahan tidak mengganggu tujuan itu sendiri. Oleh karena itu, maknanya kebangkitan kedua," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.

Mas Aaf menilai, dengan Peringatan Harkitnas ini diharapkan masyarakat bisa lebih bangkit lagi dari semua hal yang berpotensi menghambat tercapainya program-program yang sudah dilalui.

"Tadi juga dikisahkan pada sambutan Menkominfo, terkait berdirinya Boedi Utomo sebagai simbol Harkitnas ini. Hal ini yang harus dimaknai bersama. Kami yakin para pahlawan ini muncul dari kota dan kabupaten masing-masing, seperti di Kota Pekalongan ada pertempuran 3 Oktober," imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, semoga ini bisa menjadi inspirasi penerus, dan semuanya berjuang di era serta, situasi yang berbeda.

"Kalau dulu menggunakan bambu runcing, kalau saat ini bisa menggunakan teknologi atau berprestasi sesuai bidangnya masing-masing."

"Kami tetap komitmen untuk mewujudkan generasi emas Indonesia," tambahnya. (Dro)

Berita Terkini