TRIBUNJATENG.COM - Polisi telah menangkap Pegi Setiawan alias Perong (30), pembunuh Vina Dewi Arsita yang berstatus buron sejak 2016.
Setelah penangkapan tersebut, banyak kabar menarik tentang tersangka.
Di antaranya ternyata ada lima orang yang bernama Pegi di desanya.
Baca juga: Buron 7 Hari, Pelaku Penusukan Imam Musala di Kebon Jeruk Jelang Sholat Subuh Akhirnya Diringkus
Diketahui, Pegi yang diduga menjadi dalang pembunuhan Vina ditangkap di Jalan Kopo, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (21/5/2024) pukul 18.28 WIB.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abast mengatakan, penangkapan Pegi dilakukan oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar.
“Diduga Pegi menjadi otak pemerkosaan dan pembunuhan Vina delapan tahun yang lalu,” ujar Jules.
Perjalanan Pegi selama delapan tahun buron Diketahui ada sebelas pelaku pembunuh Vina.
Delapan di antaranya sudah diproses hukum hingga ke pengadilan.
Sementara tiga pelaku lainnya sempat buron selama 8 tahun.
Setelah Pegi tertangkap, berarti menyisakan pelaku Andi dan Dani yang masih jadi DPO.
Berikut perjalanan Pegi yang berstatus buron sejak 2016 setelah membunuh Vina.
1. Pegi berpindah-pindah tempat
Dikutip dari Kompas.id, Kamis (23/5/2024), Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengklaim, polisi sebenarnya terus memburu Pegi selama delapan tahun terakhir.
Namun, polisi mengalami kesulitan ketika menemukan keberadaan Pegi sebab ia selalu berpindah-pindah tempat.
“Selama ini dia berpindah-pindah tempat antara Cirebon dan Bandung,” ujar Surawan.
Pihaknya mengatakan, polisi juga masih mendalami pemeriksaan Pegi guna mengungkap fakta lain dalam kasus pembunuhan Vina.
Selain itu, polisi juga berupaya untuk melacak keberadaan Andi dan Dani yang hingga kini masih diburu.
2. Bekerja menjadi kuli bangunan
Jules menerangkan, selama dalam pelariannya Pegi bekerja sebagai kuli bangunan.
Ia lalu ditangkap di sebuah tempat di Bandung dan masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar.
Dilansir dari Kompas.id, Rabu (22/5/2024), Pegi diperiksa untuk mendalami perannya dalam pembunuhan Vina.
Polisi masih menelusuri apakah benar Pegi adalah otak pembunuhan Vina atau hanya turut serta dalam kasus ini.
Pada 2016 lalu, Pegi bersama sepuluh pelaku lainnya membunuh Vina bersama kekasihnya, Rizky, di Jembatan Layang Kecamatan Talun, Cirebon, Jawa Barat.
3. Pegi menggunakan nama samaran Robi
Kepada Kompas.com, Kamis, Jules menjelaskan Pegi sempat mengganti namanya menjadi Robi selama buron.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyulitkan polisi dalam menangkap Pegi selama delapan tahun kasus pembunuhan Vina bergulir.
“Ia berganti nama. Panggilan di tempat kerja (kuli bangunan) mengaku bernama Robi,” ungkap jules.
Setelah menangkap Pegi, Jules menyampaikan bahwa polisi masih memastikan sosok Andi dan Dani yang hingga kini masih buron.
Polda Jabar melakukan penelusuran melalui sekolah, orangtua, dan kerabat untuk mencari Andi dan Dani, namun identitas dan keberadaan mereka belum diketahui.
4. Pegi tinggal bersama neneknya
Polisi sempat mendatangi rumah nenek Pegi di Blok Simaja, Desa Kempompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Rabu (22/5/2024) guna kepentingan penggeledahan.
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Anggi Eko Prasetyo menjelaskan, penggeledahan berlangsung pukul 13.30-16.30 WIB.
Polisi melarang awak media untuk mendekati rumah nenek Pegi sehingga akses menuju lokasi ini harus melalui perkebunan.
Menurut Masniah (66), salah satu warga Desa Kempompongan, Pegi sudah tinggal bersama neneknya di Blok Simaja sejak kecil.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis, ia menjelaskan rumah tersebut juga dihuni oleh ibu, adik, dan saudara-saudaranya.
“Dia ke Bandung baru sekira lima hari lalu ikut sama bapaknya sebagai kuli bangunan,” ungkap Masniah.
5. Ibu Pegi bekerja sebagai ART
Menurut pengakuan Masniah, ibu Pegi yang bernama Kartini bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah seorang ahli hukum di Cirebon.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis, Kartini juga mempunyai usaha lain berupa berjualan lauk pauk.
“Ibu kandung Pegi Setiawan ART. Ibunya kerja sama orang notaris.
"Selain itu juga jualan. Dia jualan makanan, lauk pauk,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah jasad Vina ditemukan di jembatan layang, polisi sempat mendatangi Blok Simaja, tempat Pegi bersama keluarganya tinggal pada 2016.
Pada saat itu, Kartini menangis karena yakin anaknya tidak bersalah.
Jogi Nainggolan selaku pengacara lima terpidana pembunuhan Vina juga mengonfirmaasi bahwa ibu Pegi bekerja sebagai ART di Cirebon.
Kendati demikian, Kartini tidak bekerja pada seorang notaris, melainkan di rumah salah satu advokat di kota tersebut.
Lima Pegi
Keluarga Pegi Setiawan alias Perong, yang baru-baru ini rumahnya digeledah oleh pihak kepolisian terkait peristiwa pembunuhan Vina dan Eki, dikenal sebagai keluarga yang kurang mampu dan sering mendapatkan bantuan sosial(bansos).
Kepala Desa Kepompongan, Wawan Setyawan menjelaskan, kondisi keluarga Pegi dan penangkapan yang mengejutkan masyarakat setempat.
"Ya, betul kemarin ada penggeledahan (oleh pihak kepolisian ke rumah Nenek Pegi), tapi kami tidak tahu (kedatangannya). Tahu-tahu sudah terjadi keramaian, penggeledahan atas peristiwa tersebut (Vina dan Eki)," ujar Wawan.
Ia mengungkapkan, keluarga Pegi, yang terdiri dari orang tua bernama Rudi dan Kartini, dikenal kurang mampu dan sering menerima bantuan dari pemerintah desa.
"Kami melihat kondisi keluarga Pegi sekeluarga itu yang kami tahu orang kurang mampu. Makanya kami sempat memberikan bantuan program rutilahu sebanyak 2 kali, bantuan PKH dan bantuan lainnya, karena memang kondisinya semacam itu," ucapnya.
Meskipun Pegi tercatat sebagai warga Desa Kepompongan, Wawan menambahkan, bahwa Pegi sendiri jarang dikenal oleh masyarakat setempat karena lebih sering berada di luar Kota Cirebon.
"Pegi tidak dikenal oleh masyarakat, karena yang bersangkutan tidak pernah hidup di Desa Kepompongan, jadi di luar khususnya di Kota Cirebon, karena rumah Pegi juga berbatasan dengan wilayah kota," ujar dia.
Namun, yang membuat situasi menjadi lebih membingungkan adalah fakta di Desa Kepompongan terdapat lima nama Pegi.
Baca juga: Kesaksian Tetangga Pegi Setiawan Buron Kasus Vina Cirebon, Tahun 2016 Desanya Sempat Ramai Polisi
"Uniknya yang membuat kami bingung, di Desa Kepongpongan sendiri ada 5 nama Pegi. Sedangkan, Pegi yang kemarin ditangkap itu, kehidupan sehari-harinya di wilayah kota, jarang bergaul di desa. Jadi, Pegi yang ditangkap mah kurang dikenal oleh masyarakat, tapi 4 Pegi lainnya dikenal karena sering bergaul," katanya.
Wawan juga menambahkan, bahwa masyarakat desa tidak menyangka dengan kabar penangkapan Pegi.
"Sebenarnya Allahuallam ya, kalau ditanya nyangka engga dengan kabar penangkapan Pegi," ujarnya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ternyata Ada 5 Nama Pegi Pembunuh Vina di Lokasi Penangkapan, Keluarga Minta Dimunculkan ke Publik
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli"