TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Peringatan 1 Juni sebagai hari Pancasila dimaknai dengan kegiatan budaya oleh para warga di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
Kegiatan budaya itu adalah dalam bentuk pementasan musik gamelan, macapatan dan geguritan.
"Kita ingin suasana yang lebih tenang dan hening.
Temanya adalah tentang kebangsaan.
Ada tembang macapatan yang semua mengandung makna tentang kehidupan," ujar Kordinator Wilayah (Korwil) Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Karesidenan Banyumas, Bambang Barata Aji, kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (1/6/2024).
Para peserta geguritan dan macapatan adalah para pelaku budaya di Banyumas dan warga desa setempat yang mencintai budaya.
Ia mengatakan geguritan adalah puisi jawa yang punya pakem, dan akan dibacakan oleh para anak-anak muda.
Hal itu dilakukan sebagai upaya tetap mengenalkan budaya jawa kepada para generasi muda.
"Kita juga menyanyikan Indonesia Raya 3 stansa yang rohnya lebih kental.
Kemudian pembacaan Serat Wedatama karya mangkunegara 4 yang menceritakan tentang menyiapkan pemimpin," terangnya.
Dalam acara dibacakan juga Pancasila 2 versi, yaitu versi saat dibuat pertama kali Soekarno dan dalam sidang BPUPKI.
"Bergiat di seni budaya adalah bagian dari kehidupan kebangsaan. Kami memperingatinya dengan acara budaya," jelasnya. (jti)