"Langkah-langkah yang diambil oleh panitia setelah kejadian tersebut akan mengundang kedua tim untuk dilakukan musyawarah yang intinya tidak ada juara."
"Namun adanya juara bersama. Yang bermain pada saat final tersebut, hadiah uang pembinaan akan dibagi 2 yaitu 10 juta pondok arrafi dan 10 juta untuk PS putra bakti."
"Namun untuk piala bergilir tidak akan diberikan oleh kedua tim yang melakukan final pada saat pertandingan tersebut," tulis @forumwasitindonesia.
Berlanjut ke Jalur Hukum
Masih berasal dari sumber yang sama, yakni @forumwasitindonesia, kasus kekerasan ini akan diteruskan ke jalur hukum.
Pihak yang menjadi korban merasa kasus ini harus mendapat tindakan tegas agar tidak kembali terulang di kemudian hari.
"Info terakhir yang kami dapat, kejadian pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa pemain profesional terhadap wasit di Turnamen Piala Bupati Bener Bersatu Cup 3, Kab. Semarang sore tadi akan dibawa ke ranah hukum, dan tidak ada kata damai untuk semua pelaku! Kita akan kawal kasus ini sampai putusan akhir," tulis @forumwasitindonesia.
Si Kembar Tidak Terlibat
Nama si kembar Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi juga sempat terseret dalam aksi kekerasan tersebut.
Namun setelah didalami, kedua pemain Barito Putera itu tidak terlibat.
Wasit yang menjadi korban pengeroyokan juga membenarkan jika si kembar berambut kribo itu tidak ikut melakukan pengeroyokan.
Mereka berdua berada dalam kerumunan dengan maksud memisahkan perkelahian.
"Saya sama Bagas apa ada mukul wasitnya? Saya berani apapun kalau saya sampai ada muku atau nyentuh wasitnya."
"Apakah di semua video itu saya sama Bagas ada terlibat mukul wasit atau orang siapapun ya? Saya malah yang berusaha juga misahin," ujar Bagus Kahfi sebagaimana dicantumkan oleh akun @forumwasitindonesia.
(*)