"Mudah-mudahan bisa memberikan keringan kepada pekerja atau anak-anak sekolah," ungkapnya.
Getek itu menyeberangkan dengan jarak 50-an meter.
Ia beroperasi mulai pukul 05.30-18.00 WIB.
Namun, getek tersebut khusus melayani orang.
Terlebih, penumpang harus menyusuri pematang sawah untuk sampai di jalanan beraspal.
Sehingga, mustahil untuk menyeberangkan, misal, sepeda motor.
Fathoni mengatakan, geteknya mampu membawa 17 penumpang.
Baca juga: Maling Motor Tewas Dikeroyok di Jembatan Suramadu
Dia pun tidak mematok tarif penyeberangan.
"Kami enggak membatasi (tarif). Mau enggak kasih enggak apa, kasih alhamdulillah. Ada yang Rp 1.000-Rp 3.000. Sehari dapat Rp 100 ribuan," jelasnya. Adanya getek sontak membetot perhatian warga yang sekadar ingin berwisata.
"Kemarin, Minggu banyak yang selfie di getek ini. Jadi, wisata," kata Fathoni. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar, Warga "Nyebrang" Pakai Getek"