TRIBUNJATENG.COM- Pada suatu hari, di sebuah hutan terdapat sebuah desa kecil yang dihuni oleh sejumlah penduduk.
Desa tersebut sangatlah asri, penduduknya hidup dengan damai dan saling tolong menolong.
Desa tersebut memiliki aliran sungai yang sangat jernih, berbagai macam tumbuhan seperti busah-buahan dan sayuran bisa ditemukan di tepian hutan.
Diantara banyaknya penduduk yang hidup di Desa tersebut hiduplah sebuah keluarga kecil yakni mbok Rondo dan anak perempuannya yang berparas cantik bernama Gendis.
Gendis adalah gadis yang santun, ia bersikap baik dan suka membantu semua orang disekitarnya.
Suatu hari, Gendis pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar dan sejumlah sayuran untuk dimakan.
Gendis membawa bekal nasi kepal dan ikan yang telah dimasak oleh ibunya.
Siang itu sangat terik, meskipun sinar matahari tertutup oleh dedaunan di hutan.
Gendis yang merasa lelah setelah mencari kayu bakar dan sayuran, ia kemudian duduk bersandar di bawah pohon dan memakan bekalnya.
Tak lama, ia mendengar suara dibalik rerumputan.
Gendis kemudian mendekati suara tersebut, rupanya ia melihat seekor kelinci yang terjerat ranting pepohonan.
Gendis dengan senang hati menolong kelinci tersebut, kemudian kelinci tersebut berlari menjauh masuk ke dalam hutan.
Gendis tersenyum, lalu ia kembali duduk dibawah pohon tempat ia beristirahat sebelumnya.
Saat akan berkemas kembali pulang, kelinci yang sama datang mendekati Gendis.
Gendis kembali tersenyum, ia melihat kelinci tersebut membawa satu ruas kunyit dan diletakkan di kaki Gendis lalu kembali pergi.
Gendis seolah mengetahui jika kelinci tersebut sedang berterimakasih padanya, ia lalu memungut kunyit tersebut untuk dibawa pulang.
Sesampainya di rumah, Gendis menyimpan kunyit tersebut diatas meja.
Ia kemudian melanjutkan aktifitasnya untuk membantu ibunya menyiapkan makanan dan membersihkan diri.
Esoknya, saat terbangun Gendis melihat ke arah meja tempat ia menyimpan kunyit pemberian kelinci yang kemarin ia bantu.
Kunyit tersebut hilang dan berubah menjadi berbagai macam makanan yang lezat serta sekantong emas.
Gendis yang terkejut segera memanggil ibunya.
Kemudian ibu Gendis meminta Gendis untuk membagikan sebagian kepada tetangga-tetangganya.
Begitulah didikan mbok Rondo, untuk terus berbuat baik pada siapapun tanpa mengharapkan balasan.
Karena akan selalu ada kebaikan bagi orang-orang yang baik saat membantu tanpa mengharapkan balasan. (aya/tribunjateng)