Terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, tanah-tanah bengkok milik Pemerintah Kota Semarang bisa dimanfaatkan untuk urban farming.
"Lahan itu bisa disewakan masyarakat yang akan bercocok tanam," kata Mbak Ita sapaannya, Selasa (11/6).
Menurutnya, total lahan produktif di Kota Semarang masih 3 ribu hektar atau 6 persen dari luas lahan kota Semarang.
Sedangkan, sawah lestari seluas 1.600 hektar.
Baca juga: Kota Semarang Genjot Program Urban Farming, Upaya Jitu Tekan Inflasi
Ia menyebut, masih ada lahan-lahan kosong di wilayah Mijen, Tembalang, Gunungpati, dan Ngaliyan.
"Mungkin bisa menanam pepaya atau menanam cabai, tomat dan terong.
Ini bertujuan menjaga tetap daulat pangan, membuat multiplier perekonomian kepada masyarakat," imbuhnya. (*)