Israel vs Hamas

Hamas Bantah Usulkan Banyak Perubahan di Proposal Gencatan Senjata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) berpidato di hari ke-100 perang Israel-Hamas pada Minggu (14/1/2024).

TRIBUNJATENG.COM -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Rabu (12/6) mengatakan bahwa Hamas mengusulkan banyak perubahan pada proposal gencatan senjata di Gaza.

Tetapi, pejabat senior Hamas Osama Hamdan membantah pihaknya telah mengemukakan ide-ide baru. Ia mengatakan kepada TV pan-Arab Al-Araby. Menurutnya, Israel justru yang menolak proposal tersebut dan menuduh pemerintah AS mengikuti sekutu dekatnya. 

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan banyak dari usulan perubahan yang diajukan Hamas bersifat kecil dan tidak terduga.

Sementara perubahan lainnya jauh berbeda dari apa yang diuraikan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Senin yang mendukung rencana yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden. 

"Tujuan kami adalah menyelesaikan proses ini. Pandangan kami adalah waktu untuk tawar-menawar sudah berakhir," kata Sullivan kepada wartawan. 

Hamas juga menginginkan jaminan tertulis dari AS mengenai rencana gencatan senjata, kata dua sumber keamanan Mesir kepada Reuters. 

Pada Rabu malam, Hamas mengeluarkan pernyataan yang menekankan “kepositifan” mereka dalam negosiasi dan mendesak AS untuk menekan Israel agar menerima perjanjian yang mengarah pada gencatan senjata permanen di Gaza serta penarikan penuh dari wilayah tersebut, rekonstruksi dan pembebasan tahanan Palestina. 

Kelompok Hamas mengatakan bahwa meskipun para pejabat AS mengatakan Israel telah menerima proposal gencatan senjata yang digariskan oleh Biden pada 31 Mei, tetapi Hamas belum mendengar satu pun pejabat Israel mengonfirmasi penerimaan ini.

Usulan Biden mencakup gencatan senjata dan pembebasan bertahap sandera Israel di Gaza dengan imbalan warga Palestina yang dipenjara di Israel, yang pada akhirnya mengarah pada berakhirnya perang secara permanen.

Pada konferensi pers dengan perdana menteri Qatar di Doha, Blinken mengatakan beberapa usulan balasan dari Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007, berupaya untuk mengubah persyaratan yang telah diterima dalam pembicaraan sebelumnya. (albertus/kps)

Baca juga: Sosok Orville Allen, Pria 98 Tahun Diyakini Jadi Donor Organ Tertua di AS

Baca juga: Viral Tabung Gas 3 Kg Disebut Berisi Air, Pertamina Beri Penjelasan

Baca juga: Yunani Tutup Situs Kuno Acropolis akibat Gelombang Panas

Baca juga: Hujan Petir pada Sore Hari, Berikut Prakiraan Cuaca Tegal Raya Jumat 14 Juni 2024

Berita Terkini